Membayangkan kata curug asumsi kita pasti tertuju pada sebuah aliran sungai yang jatuh dari ketinggian, lalu dari air di ujung tebing  tercipta air terjun sehingga menjadikan tempat aliran air jatuh  terjadi  semacam kubangan penamenampungan air.
Aliran yang meluncur dari ketinggian tebing itu yang sering dicari orang, menimbulkan riak dan cipratan air yang mampu memberikan kepuasan tersendiri.
Curug atau air terjun biasanya berada di tengah hutan, diantara tebing tinggi menjulang, jauh dari jalan raya, dan butuh perjuangan berat untuk bisa mencapainya.
Tiketnya hanya Rp.5000/kepala sekali masuk. Melewati jalanan sempit yang tidak bisa dilalui kendaraan apapun. Sepanjang perjalanan yang terjal  banyak  terdapat rumput gajah milik warga setempat.
Kata penjaga tiket jaraknya hanya sekitar 800-an meter. Tapi saya hampir menghabiskan waktu 1 jam belum juga sampai. Jadi perkiraan saya , jaraknya memang lebih dari 800 meter.
Jalan ke lokasi ini sangat sempit, berupa jalan setapak yang hanya bisa dilalui satu orang. Sehingga berpapasan dengan orang dari arah berlawanan kita harus meminggirkan diri, atau bergeser ke arah samping sambil memiringkan badanÂ
Sepanjang perjalanan akan dijumpai penduduk lokal yang menggendong atau menyunggi beban rumput gajah di kepala mereka.
Ya, Kopeng khususnya Getasan memang menjadi sentra produksi susu sapi murni di kabupaten Semarang. Jadi tak heran kalau sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai peternak sapi perah.