Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Essensi Hari Kebangkitan Nasional di Bulan Ramadan dan Hari Lebaran

20 Mei 2020   05:29 Diperbarui: 20 Mei 2020   05:35 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak akan  bertumbuh dan menjadi dewasa. Ia takkan lagi bergantung nasib pada susu ibunya. Bahkan orang-orang akan kembali bangkit saat semua kondisi sudah berubah. Dan kita punya waktu untuk menunggu. Seperti sebuah serangan yang harus dilancarkan kepada musuh. Menunggu mereka lelah dan lengah, lalu barisan tentara kita akan maju menyerang dan memenangkan peperangan.

Sesungguhnya kebangkitan Nasional di masa pandemi seperti sekarang ini, mengajarkan banyak hal untuk dipelajari dan diambil hikmahnya. Kita tidak sendiri, dan banyak orang yang bernasib seperti kita.

Tapi semua orang punya pengharapan yang sama, pandemi segera berlalu, dan kehidupan normal kembali berlaku.

Sebenarnya secara umum masyarakat Indonesia tidak membutuhkan bantuan. Mereka bisa berusaha sendiri dengan bekerja di berbagai bidang yang ada dan tersedia. Bahkan pinjaman bank pun kadang tak diperlukan oleh beberapa pelaku ekonomi.

Bulan ramadan di tahun 2020 ini benar-benar bukan penuh keprihatinan. Sebab di masa umat Islam harus banyak menjalankan ibadah berjamaah, harus menerima nasib beribadah sendiri, di rumah saja, dan tidak berkerumun walaupun dalam rangka menjalankan peribadatan.

Hal penting yang dibawa oleh semangat kebangkitan  Nasional 1908, adalah semangat "kita Indonesia" yang dibangun oleh para generasi pendiri. Yang menyuarakan semangat dan persatuan dan kesatuan, bahkan  jauh-jauh hari sebelum proklamasi digaungkan oleh Soekarno-Hatta pada tahun 1945.

Hari ini semangat itu sudah semestinya tak boleh pudar. Kita memang sedang terpuruk karena pandemi dan bila kita semua kuat menghadapi situasi ini secara bersama-sama, niscaya Indonesia akan kembali bangkit.

Essensi ramadan adalah perjuangan memperoleh ridha dan derajat ketakwaan. Dengan latihan lahir batin, mengolah jiwa raga dengan kepekaan dan kepedulian, serta diakhiri dengan bermaaf-maafan sebagai simbol kemenangan di hari lebaran sebentar lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun