Sabar itu Legawa, menerima keadaan dengan hati ikhlas dan berusaha menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan sebagai bentuk perlawanan.
Sifat sabar itu diciptakan oleh Allah SWT sebagai bagian dari pelajaran hidup semua hal itu akan berlaku semestinya pada waktu yang telah ditentukan.
Orang Jawa mengatakan "durung wayahe", belum waktunya. Karena harus ada waktu yang dibiarkan untuk menunggu sebuah proses kematangan.
Sabar itu sifat mulia yang harus melekat pada diri umat manusia. Agar semua hal berjalan sesuai proses alaminya. Ia harus menunggu sampai saat yang ditentukan tiba. Karena semua hal dalam hidup ini ada tahapan yang harus dilalui hingga mencapai finish.
Seorang anak manusia yang lahir ke dunia ini  tak langsung besar dan dewasa. Ia akan lahir berupa orok lemah tak berdaya, hidupnya tergantung kepada ibunya. Dan semua orang tua akan sabar mengasuh bayi, sampai ia besar dan benar-benar mandiri.
Seseorang yang ingin sukses, harus menjalani tahapan pelajaran sesuai umurnya. Dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, sampai ia berhasil menggapai maksudnya.
Adakalanya Allah akan menguji kesabaran manusia dengan berbagai cara. Menghadapkan manusia pada situasi yang bertolak belakang dengan kehendak manusia. Manusia diuji kesabaranya sebagai cara untuk meneguhkan iman mereka. Sehingga meskipun terlihat sengsara, pada hakekatnya seseorang merasakan kebahagiannya.
Sahabat Bilal bin Rabah ra, ketika pada masa kejayaan Islam ditanya oleh sahabat lain,
"Kapan saat yang paling berkesan dalam hidupmu wahai Bilal?"
Bilal menjawab,