Sehingga desak-desakan di bandara tidak dapat dicegah. Memang lonjakan penumpang ini sedikit banyak melegakan maskapai yang melayani penerbangan lokal antar daerah. Akan tetapi interaksi antar manusia yang datang ke daerah asal dari wilayah zona merah sungguh sangat membuat semua orang kawatir. Karena setiap orang berisiko tertular atau menulari.
Akan tetapi bila ini dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menerapkan herd immunity, kita juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Sebab secara alamiah pandemi akan berakhir dengan sendiri. Dan orang-orang akan terseleksi secara alamiah, siapakqh dintara orang yang paling kebal, itulah yang akan tersisa dalam populasi.
Mungkin setelah PSBB dilonggarkan para tenaga kesehatan akan menjerit kewalahan menghadapi pasien yang terus bertambah.
Karena sampai hari ini saja belum ada penurunan. Di beberapa daerah korban corona angkanya semakin meningkat dan yang meninggal juga semakin banyak. Meskipun di sisi lain yang sembuh dari virus ini juga semakin bertambah.
Konon umur 45 tahun ke bawah adalah orang-orang yang daya imunitasnya lebih kuat. Sehingga pelonggaran PSBB diperuntukkan untuk kelompok umur ini, sebagai usia yang produktif, dan agar mereka tidak terlalu lama dalam keterpurukan.
Tapi sebagaimana dilansir Kompas.com, "Jika pemerintah mengizinkan warga berusia 45 tahun ke bawah untuk kembali beraktivitas, bukannya tidak mungkin Indonesia bisa kehilangan satu generasi muda yang produktif".
Tapi sekali lagi kita hanya bisa menunggu, apakah kekawatiran sebagaimana  prediksi para  ahli kesehatan akan terbukti atau malah sebaliknya.
Sebab ditangani atau tidak, pandemi akan tetap berlalu. Dan orang bisa disembuhkan dengan vaksin atau memang dirinya kebal tak tersentuh virus..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H