Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang PTL (Pengantar Tamu Laki-laki) di Wisata Bandungan

22 April 2020   00:42 Diperbarui: 22 April 2020   00:48 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak banyak orang yang tahu dengan profesi ini.  Di lokasi wisata Bandungan PTL adalah tokoh penghubung antara para tamu dan penjaja Cinta yang tinggal di kontrakan-kontrakan setempat.

Informasi yang diberikan oleh para PTL ini dijadikan pedoman para tamu saat menginginkan pramunkkmat yang disediakan di Bandungan.

Konon para PTL sangat paham dengan situasi setempat.  Di mana ada anggota baru,  mana yang sedang pulang,  sedang dipakai tamu,  atau mana perempuan yang sedang berhalangan atau sakit.  Sehingga para tamu tak kesulitan saat mencari teman kencan.

Para PTL juga paham dengan nama seluruh perempuan panggilan yang ada di Bandungan. Bahkan dengan sangat piawai akan memberikan penjelasan kepada para tamu mengenai informasi detail perempuan yang diinginkannya.  

Misalnya perempuan yang gemuk, kurus,  cantik,  muda,  setengah tua,  kulitnya putih,  hitam dan sebagainya.

Biasanya para PTL ini akan mengantar para tamu ke berbagai tempat di mana para perempuan malam ini tinggal.  Tamu laki-laki memang tak boleh masuk kamar kontrakan,  tapi para PTL ini bebas keluar masuk kamar kontrakan.

Biasanya para tamu yang mendapatkan jasa pengantaran ini akan memberikan tip kepada PTL,  dan besar kecilnya tergantung kesepakatan para tamu dengan para PTL.

Para PTL juga akan memdapatkan jasa dari para wanita panggilan karena telah menghubungkan kepada para tamu,  bila PTL ini sekaligus bertindak sebagai tukang ojek,  ia akan mendapatkan doble bonus dari wanita yang diantarnya.

Tetangga,  kawan-kawan sekolah saya di Bandungan juga banyak yang berprofesi sebagai PTL. Sehingga saya dapat memahami bagaimana pekerjaan mereka sebenarnya.

Saat Pandemi covid-19, Bandungan sudah tak lagi bisa memberi harapan.  Tingkat hunian hotel terus merosot,  para wanita panggilan pulang ke kampung halaman.  Dan  otomatis hal ini menghilangkan pendapatan para PTL.

Salah seorang kawan saya sebut saja namanya Nurbaedi (nama samaran), ia mengatakan bahwa penghasilan para PTL saat ini berada di titik terendah alias Zhonk.

Operasi social distancing dan pyshical distancing yang terus digalakkan oleh pemerintah memaksa semua rumah karaoke dan hotel tidak dapat beroperasi.  

Mungkin diantara para tamu ada juga satu dua yang nekad mencari hiburan ke Bandungan,  tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Situasi kota Bandungan yang penuh dengan aktifitas esek-esek memang banyak dicibir oleh masyarakat. Tapi di luar itu wisata Bandungan berfungsi sebagai denyut nadi ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.  

Terbukti,  saat pandemi seperti ini,  roda perekonomian Bandungan dari sektor wisata nyaris lumpuh, karena tidak ada tamu yang datang.

Para PTL hanyalah sebagian dari profesi yang secara tidak langsung menjadi peran pendukung dengan keberadaan hotel-hotel Melati yang bertebaran di Bandungan.

Sebab tanpa peran mereka,  para tamu tidak akan dapat teman perempuan yang sesuai selera,  dan hotel-hotel melati tidak dapat penghuni kamar.

Terserah dari sisi mana akan berpendapat mengenai hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun