Baca juga: Apa Ciri Nama Orang Jawa?
Di daerah Jawa bagian kulon atau di jawa barat, anak lelaki dipanggil dengan "nang'. Dari kata lanang, atau "cung" dari kata ngacung, yang  diadopsi dari istilah penis yang ereksi dan mengacung. Atau ujung  penis yang belum disunat yang masih berupa kuncung. Meskipun anak laki-laki  yang  sudah dewasa pun tetap dipanggil dengan nama cung  oleh ayah ibunya.
Saat kita menggendong bayi pun orang akan bertanya, "ini nang apa nok?"
Kita akan menjawab nang bila bayinya laki-laki,  dan menjawab nok  bila bayinya perempuan.
Wuk dan Nok untuk paggilan anak perempuan
Wuk diadopsi dari kata Bawuk atau wawuk untuk istilah jawa Yang berarti vagina. Mengacu pada alat genital yang  tersembunyi dan terselip diantara pangkal paha.Â
Disebut wawuk katena menguar aroma tidak sedap sebagai proses hormonal dalam sebuah liang  yang berfungsi sebagai alat reproduksi saat cairan sperma datang dan menyeleksinya untuk dihantar  ke indung telur dan akan bernasib menjadi anak laki-laki atau perempuan. Â
Panggilan wuk sangat akrab di telinga orang jawa. Biasanya panggilan ini disematkan bagi anak perempuan yang  masih bocah atau menginjak remaja.  Sedangkan mereka yang  sudah dewasa bisa dipanggil dengan kata jeng dari kata diajeng.
Selain wuk,  orang jawa juga memanggil kata nok,  atau  denok untuk anak perempuan .  Yang berarti sebuah bagian yang  menonjol pada tubuh berupa payudara  sebagai ciri bahwa ia adalah perempuan.
Panggilan le, nang, nok, atau wuk, berlaku secara umum  untuk semua anak laki-laki dan perempuan. Â