Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gebyah Uyah Padha Asine, Anggapan bahwa Semua Hal Dipandang Sama

5 April 2020   13:54 Diperbarui: 5 April 2020   13:51 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi dalam psikologi masa,  semua orang memang tidak dapat dikendalikan.  Sebuah rombongan akan bergerak lebih kuat manakala jumlah rombongan makin bertambah. Karena power of interest yang sama,  sehingga semua kemungkinan bisa terjadi bila tak segera di tangani.

Saat ini orang-orang dengan wajah Asia juga menerima perlakuan rasis di luar negeri sebagaimana ditulis oleh Kompasianer Tjiptadinata Effendy yang  bermukim di Australia. Beliau menyampaikan bahwa orang-orang Asia diteriaki dengan kalimat Rasis oleh warga setempat. Karena corona muncul pertama kali di Wuhan China,  dan China ada di benua Asia, sehingga mereka menyamaratakan bahwa orang-orang Asia adalah pembawa virus corona.

Sikap gebyah uyah padha asine juga secara tidak langsung memunculkan stigma buruk pada kalangan tertentu.  Sehingga menimbulkan kecurigaan pada kelompok tertentu karena memiliki persamaan dalam penampilan.

Di tahun 2004 saat Bali dibom oleh orang  yang tidak bertanggung jawab,  saya juga sempat kena getahnya.  Saya diawasi semua aktifitasnya oleh petugas keamanan.  Bahkan nomor ponsel saya bisa diketahui oleh mereka,  padahal saya belum pernah sekalipun membagikannya.

Suatu ketika saya berkesempatan membantu aparat keamanan untuk optimasi media sosial mereka karena ada program manajemen media, saya bertemu langsung dengan orang yang mengawasi saya selama ini.

 Dan jawaban yang saya dapatkan sangat sederhana. Waktu itu jenggot saya pelihara panjang,  saya sering memakai gamis atau jubah saat ke masjid,  dan itu menjadikan alasan bagi aparat keamanan untuk mengawasi saya.  Karena ada kemiripan bentuk meskipun tidak pada perilaku.

Kalau dalam bahasa arab ada istilah mustastnayat artinya pengecualian. Maknanya tidak semua orang yang terlihat sama itu aslinya sama.  Bahwa tidak semua yang terlihat buruk itu sama buruknya,  sebab itu hanya permukaan yang tampak,  perlu proses pendalaman secara matang dalam mengolah fakta,  agar tak timbul sikap gebyah uyah padha asine.

Mungkin lagu alm Basofi Sudirman mantan gubernur Jawa Timur ini bisa menjadi pegangan.

"tidak semua laki-laki bersalah kepadamu
contohnya aku bisa mencintaimu'....

Lalu apa ya hubungan lagu ini dengan ungkapan "gebyah usah padha asine? "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun