Saya tidak tahu mengapa simbok jarang menggunakan penyedap rasa, tapi aroma dan rasa masakan tetap menggoda. Sementara saya masak apa saja harus memakai penyedap rasa.
Rica-rica dibolak balik sebentar untuk meratakan bumbu, dan dimatangkan sempurna dengan api kecil.
Biasanya tak sampai 20 menit, proses memasak rica-rica sudah selesai dan siap untuk dinikmati.
Setelah rica-rica matang, simbok memberikan satu dua mangkok untuk saudara yang dekat. Serta membawa satu rantang ke masjid kampung untuk kenduri selepas sholat Iedul Fitri.
Baru kami menikmatinya setelah acara sungkem.
Rica-rica buatan simbok sudah saya nikmati sejak 20 tahun ini. Dan untuk lebaran kali ini, kami sekeluarga sepakat untuk tidak mudik. Kami yakin tetap sehat dan tidak masalah dengan kondisi kami.
Tapi saat lebaran kami tidak bisa menghindari saudara-saudara yang sudah sepuh dan lebih renta tertular.
Sebab meskipun pemerintah menangguhkan larangan mudik, kami tetap tidak akan mudik.
Karena kami khawatir menjadi carrier penyebaran dengan tanpa disadari.
Maafkan kami mbok.. Lebaran tahun ini kami tidak bisa menikmati rica-rica entog buatanmu, karena kami memutuskan untuk tidak mudik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H