Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wabah Corona dan Kapitalisme

3 April 2020   11:28 Diperbarui: 3 April 2020   11:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada beberapa hal mendasar  yang  perlu dilakukan setelah pandemi covid-19 tertangani. 

Pertama,  pemerintah harus berani mengabaikan pertumabuhan sebagai basis ekonomi. Praktik degrowth pertumbuhan relatif nol dengan mengoptimalkan sumber daya secara lokal nasional sesuai kebutuhan dalam negeri,  dan surplus sebagai bahan ekspor. Intinya pemerintah
mengimplementasikan ekonomi dengan basis sumber daya berkelanjutan.  

Dan di tingkat praktis pemerintah tidak menetapkan omnibus law sebelum ada kajian akademis multidisiplin yang  memadahi dengan muatan mitigasi berbasis risiko

Kedua,  Indonesia masih punya peluang membangun competitivennes, dibandingkan dengan negara-negara  di seluruh dunia dengan kekayaan sumber alam hayati, di saat negara lain mengalami guncangan karena kehabisan stok bahan. Sehingga tak perlu memaksakan kehendak dengan mendasarkan diri pada industri ekstraktif dan utang

Ketiga,  belajar dari berbagai negara yang  telah sukses melewati krisis seperti China,  Vietnam dan Kuba. Tindakan cepat dilakukan sebelum keresahan sosial terjadi.  Serta mempercayakan penanganan pada sains  menyelesaikan berbagai masalah. Juga berharap Indonesia mampu memperbaiki tata laksana mitigasi risiko masif yang  bisa berjalan secara terlembaga. 

Keempat,  Penghargaan dan citra kepemimpinan bisa diperoleh bila seorang pemimpin mampu  mengantar seluruh bangsa keluar dari krisis. Serta mengajak bangun di atas kekuatan sendiri.  Bukan dengan tabungan negara yang  besar tapi rapuh karena didapat dari utang luar negeri. 

Tapi bila  wabah  corona yang  datang,  tak juga memberi pelajaran,  maka Indonesia saat ini sedang membangun kuburnya sendiri. 

Semoga ulasan ini menjadi renungan untuk kita semua,  sehingga para pemimpin bangsa tak lagi mengambil keputusan yang  salah. 

Sebab inilah saatnya  jargon "dari rakyat  oleh rakyat untuk rakyat" diterapkan.  Karena rakyat  sedang lapar dan butuh bantuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun