Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Mitoni/Tingkeban untuk Keselamatan Jabang Bayi dalam Masyarakat Jawa

27 Maret 2020   23:15 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:19 10755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pantes mboten? "

Lalu  semua yang  hadir menjawab dengan berbarengan,  

"mboteeen..! "

hal itu dilakukan sampai kain yang  terakhir dan yang  hadir menjawab dengan kata,  

"Pantees....! "

Setelah itu istri saya dipersilahkan untuk memotong tumpeng yang berjumlah 7 macam,  dan membagikannya kepada semua orang yang  hadir.

Dalam acara tingkeban di kampung,  selain disediakan tumpeng 7 juga disediakan kelengkapan seperti ingkung ayam, bubur abang putih,  serta rujak tumbuk yang berisi tujuh buah dengan rasa asam,  manis,  hambar,  pahit,  getir,  lalu ditumbuk jadi satu dicampur dengan sedikit garam,  cabe rawit,  gula jawa,  dan air asam.

Setelah semua ritual selesai,  semua undangan boleh menikmati sajian yang  disediakan termasuk pisang raja dan jajan pasar sebagai kelengkapan.

Dan setelah itu anak-anak kecil yang  hadir diberi uang  koin sebagai hadiah.

Orang-orang Islam mendekonstruksi upacara mitoni dengan berbagai amalan.  Seperti dengan ceramah,  pembacaan surat  ar-Rahman,  surat Luqman dan sebagainya.  Dan menggelar kenduri dengan mengundang tetangga kiri kanan.

Pada intinya seluruh ritual tingkeban adalah berisi doa dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua tahapan yang  dilalui oleh ibu hamil bisa terlewati dengan lancar tanpa halangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun