Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tegakkan Sosial Distancing, Polsek Tembalang Bubarkan Anak Nongkrong

24 Maret 2020   06:19 Diperbarui: 26 Maret 2020   08:50 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Indonesia sepertinya makin memburuk.  korban terpapar covid-19 terus bertambah.  Meskipun ada yang sembuh,  tapi ada juga yang meninggal danb angkanya makin hari makin meningkat.

Kapolri  telah membuat kebijakan dengan menarasikan maklumat yang disampaikan ke  jajaran Kepolisian di seluruh Indonesia berupa imbuan untuk tidak berkerumun,  mendekati kerumunan dan menjaga jarak satu dengan yang lain untuk mengantisipasi,  mencegah, dan memotong gerak dan laju penyebaran covid-19.

Polsek Tembalang mengaplikasikan perintah pimpinan dengan melakukan patroli setiap malam.  Menyisir semua wilayah hukum Polsek Tembalang.  Membubarkan kerumunan masa yang ada di warung-warung kopi,  kafe,  pinggir jalan,  maupun yang sedang asik memainkan game di wilayah Tembalang.

Malam ini Kapolsek Tembalang, Kompol Budi Rahmadi SH.,MH, dengan puluhan anak buah melaksanakan kegiatan dengan memulainya dari halaman mako Polsek.  Setelah berdoa dan memberikan arahan secara singkat,  pasukan langsung bergerak

Membubarkan masa di BQ Square/dokpri
Membubarkan masa di BQ Square/dokpri

Sasaran pertama adalah pertokoan BQ Square Tembalang yang ditengarai menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda. Benar saja,  setelah petugas mendekat terlihat puluhan pemuda yang diketahui adalah para mahasiswa sedang memainkan game online di dalam gedung.  

Polisi meminta agar para pemuda ini segera menghentikan permainan dan pulang ke rumah masing-masing.  Pemilik game zone juga diminta untuk menutup sementara usahanya karena kondisi negara sedang genting akibat merebaknya covid-19, dan mereka mematuhinya

Disebuah kafe/dokpri
Disebuah kafe/dokpri
Sasaran kedua adalah sebuah warung kopi yang disinyalir menjadi pusat berkumpulnya driver ojek online,  mereka diminta segera meninggalkan warung,  bila order sudah selesai,  dan memberi arahan agar tidak duduk secara berhimpitan agar tidak menjadi sebab penularan virus corona.

Dari tempat ini rombongan bergerak lagi menyisir kafe-kafe yang sudah hampir jam 01 malam masih buka,  dan banyak pengunjung  yang sedang santai menikmati malam.  Para pengunjung diminta untuk segera membubarkan diri setelah membayar makanan dan minuman.

Membubarkan kerumunan masa di ruko/dokpri
Membubarkan kerumunan masa di ruko/dokpri
Di Mangunharjo sebuah ruko masih terlihat ramai,  rupanya ini adalah agen penjualan togel.  Kapolsek meminta agar orang-orang yang berkerumun segera membubarkan diri dan diminta tidak kumpul-kumpul di malam hari
Membubarkan masa di warung kopi/dokpri
Membubarkan masa di warung kopi/dokpri
.Target berikutnya adalah wilayah Kelurahan Kedungmundu,  di tempat ini sebuah warung kopi,  terlihat penuh pengunjung.  Semua yang hadir diimbau untuk segera keluar dan kembali ke rumah masing-masing karena hari sudah larut malam
Di sebuah warung angkringan/dokpri
Di sebuah warung angkringan/dokpri
.Selanjutnya rombongan terus bergerak menyisir sepanjang jalan Kedungmundu Raya.  Banyak warung  angkringan yang masih dipenuhi pengunjung,  padahal waktu sudah tengah malam.  Semua pengunjung dkmohon segera menyelesaikan urusannya dan didorong  segera kembali ke rumah masing-masing.

Dari kelurahan Kedungmundu,  rombongan bergerak ke arah ruko perumahan Graha Wahid. Sebuah warung Angkringan terlihat dipenuhi oleh pengunjung.  Rombongan turun dan memberi pengertian  agar orang-orang segera pergi dan pulang ke rumah.

Angkringan jalan fatmawati/dokpri
Angkringan jalan fatmawati/dokpri
Target terakhir ada di jalan Fatmawati.  Sebuah warung Angkringan dipenuhi anak muda usia SMA,  polisi datang dan menghalau mereka agar segera membayar makanan dan membubarkan diri.

Malam ini polsek Tembalang berhasil menyasar  puluhan lokasi yang ditengarai menjadi pusat-pusat anak muda berkumpul di malam hari.  Para pemilik usaha diminta untuk menutup sementara usahanya demi kemaslahatan bangsa.

Kalau berbicara rugi, semua lini banyak yang rugi.  Nyaris semua usaha terpuruk akibat wabah corona.  Tapi lebih penting lagi adalah usaha diri untuk senantiasa berhati-hati.  Agar wabah covid-19 tak terus menjangkiti.
Maka harus ada usaha untuk mengakhiri.

Sosial distancing memang sebuah usaha yang terus digalakkan meskipun  sebenarnya bertentangan dengan hati nurani.  Karena terhubung dengan usaha seseorang.  Tapi bila hal ini tidak dilakukan. Maka virus akan semakin mengganas dan mudah tertular dari satu orang ke orang lain karena jarak kedekatan.

Sebuah kesadaran memang harus dibuat secara bersama-sama.  Sebab virus corona terus bergerak dan tak bisa dihambat dengan cara bergerak sendiri-senditi .Harus bersama-sama agar bisa memberi manfaat.  

Dan jalur penyebarannya menjadi terpotong karena semua orang melakukan sosial distancing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun