Setiap tahun, Â sebuah negara termasuk Indonesia mengadakan pertemuan tahunan yang diikuti oleh para jamaah dalam negeri dan ditawarkan kepada warga negara dari seluruh dunia. Â Lazim dinamakan jord atau ijtimak.
Dalam acara ini biasanya hadir tokoh-tokoh utama dari India dan Pakistan dan Bangladesh,  untuk menyampaikan tausiah,  nasehat-nasehat, dan ajakaan agar orang-orang mau memperbaiki diri dengan cara mau keluar khuruj  fi sabilillah sesuai dengan kemampuan.Â
Bisa di dalam negeri bisa juga keluar negeri. Â Bisa IPB (India Pakistan Bangladesh) Â atau ke negeri jauh dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati.
Yang menarik dari acara pertemuan jamaah tabligh adalah berkumpulnya ribuan orang dalam satu tenda. Â Biasanya selama tiga hari, Â jum'at, sabtu, Â dan berakhir di hari minggu. Diakhiri dengan terbentuknya jamaah-jamaah yang siap berangkat untuk dakwah ke seluruh penjuru dunia.
Sejak kedatangan jamaah ke lokasi ijtimak, semua memang dilakukan secara berjamaah, berkumpul jadi satu di bawah tenda.Â
Melakukan aktifitas selama acara berlangsung. Sholat berjamaah, Â makan berjamaah, Â tidur berjamaah, Â dan memenuhi hajat seperti MCK di lokasi yang telah disediakan oleh panitia ijtimak.
Berkumpul dan bergerak bersama, Â melakukan aktifitas bersama ribuan orang di tempat yang sama, Â memang sebuah pengalaman tersendiri.
Lalu ketika Malaysia mengadakan ijtimak-- semua sudah dipersiapkan karena Malaysia sudah sering mengadakan acara ini selama puluhan tahun--merebaklah virus corona.
Yang tanpa disadari telah menjangkiti orang-orang yang hadir. Â Berkumpulnya orang banyak dalam waktu yang cukup lama membuat virus corona mudah menyebar.
 Apalagi bersalaman,  berpelukan, makan dengan jari,  bahkan tidur berhimpitan dengan orang-orang disekelilingnya merupakan tanda keakraban.  Wajar bila  begitu banyak orang yang terpapar.
Peristiwa di Malaysia menjadi perhatian dunia. Â Kita tidak dilarang untuk berkumpul apalagi dalam rangka menciptakan kebaikan.