Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyoal Dekonstruksi Sistem Patriarki yang Dianggap Melawan Agama

9 Maret 2020   11:31 Diperbarui: 9 Maret 2020   11:31 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar :Kompas.com

Dekonstruksi adalah sebuah metode pembacaan teks. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa dalam setiap teks selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut.

Kita memang sering  mendengar para ustad yang  menyampaikan tentang persoalan peran seorang perempuan dalam kehidupan,  terlebih seorang istri terhadap lelaki suaminya.

Dalil dari ayat agama disampaikan sebagai dasar dan pijakan dalam menyampaikan pikiran-pikiran yang  dianggap positif.  

Sehingga informasi berdasarkan ayat suci diyakini sebagai sebuah kemapanan mutlak. Tidak dapat digugat dan diotak-atik dengan alasan apapun.

Banyak ayat dan hadits yang  secara runtut mengenai kemutlakan rasa taat seorang perempuan sehingga menyentuh pada hal-hal yang  tak terjangkau,  meskipun satu sisi soal pahala dan dosa bukan ada pada kewenangan manusia. Salah satunya di sini

Kesetaraan dan emansipasi oleh beberapa kalangan dianggap sebagai sebuah pembangkangan terhadap nilai agama.  Karena dianggap itu adalah ide dari orang barat yang bertentangan dengan nilai yang selama ini dianggap sebagai sebuah kemapanan yang tidak dapat diganggu gugat.

Kita memang tidak menyadari bahwa perkembangan jaman menyebabkan banyak penafsiran tentang ayat agama,  yang  sesungguhnya tetap mendukung secara esensi pesan dari sebuah ayat,  hanya interpretasinya yang  terus ada peningkatan.

Pentas tentang dekonstruksi syariah dengan semangat bahwa segala tatanan kehidupan tetap harus berkaca kepada nilai humanisme  bisa anda lihat disini.

Meskipun para akademisi terus berdebat tentang dekonstruksi,  tak bisa merubah kemapanan secara keseluruhan.

Karena emansipasi dan keseteraan gender merupakan ide barat yang  dianggap sebagai sebuah perlawanan budaya patriarki yang  telah didukung oleh dalil kuat berupa ayat-ayat Tuhan.

Penjelasan tentang sebuah dekonstruksi yang  bermuara pada sebuah nilai kebebasan sering  dianggap sebagai pemikiran sekuler yang  bertolak belakang dengan keyakinan beragama.

Sebab Ide sekularisme memang berujung pada pemisahan antara agama dan negara.  Agama dianggap sebagai hak pribadi tiap warga,  dan tak ada hubungannya dengan peraturan negara.  

Sehingga agama diasumsikan sebagai sebuah kebutuhan masing-masing  individu dan setiap orang bebas mengaplikasikannya dalam amalan agama masing-masing. Lihat di sini

Di Indonesia pertalian antara agama dan negara masih sangat kuat.  Sehingga ide-ide tentang emansipasi dan kesetaraan gender masih dianggap tabu dan bertentangan dengan agama.

Pada akhirnya semangat untuk mengangkat isu kesetaraan perempuan agar terbebas dari belenggu laki-laki yang  mendominasi,  tetap harus disuarakan,  sebab lambat laun orang akan menyadari bahwa sistem patriarki adalah wujud penindasan yang  harus dilawan dengan melakukan  sebuah dekonstruksi pemikiran.

Salam....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun