Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Perempuan, Saatnya Mendulang Prestasi Bukan Menebar Aroma Berahi

8 Maret 2020   14:25 Diperbarui: 8 Maret 2020   14:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini 8 Maret diperingati warga seluruh dunia sebagai hari perempuan sedunia.

International Women's Day pertama kali diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika serikat pada 8 Maret 1909. Dan pada Maret 1917 terjadi demonstrasi di Petograd yang  kemudian memicu terjadinya Revolusi Rusia Lihat di sini.

Indonesia mengambil tema "EachforEqual", sebagai sebuah semangat akan kerisauan tindakan bias gender dari gagasan  "individualisme kolektif", yang terus dilakukan oleh pihak yang  berlawanan dengan pemikiran tentang kesetaraan perempuan. di sini

Selain Undang-undang omnibus law yang  dituding tak berpihak pada perempuan,  keresahan akan peran serta masyarakat dalam mewujudkan cita-cita para perempuan  juga menjadi agenda penting.

Berbicara mengenai perempuan akan merujuk pada orang-orang yang  hidup di sekitar kita.  Ibu,  anak,  nenek,  saudara perempuan, bibi,  budhe, dan ibu mertua.

Masing-masing perempuan memiliki tolok ukur sendiri dalam menilai peran serta mereka dalam denyut nadi pembangunan.

Banyak hak yang  harus kita tunaikan dalam mengemban keseteraan gender untuk memperlakukan para perempuan sesuai dengan kodrat dan ketentuan. Agar tidak timbul masalah dan menimbulkan polemik yang  berkepanjangan.

Amanah terbesar dalam keluarga adalah mengasuh anak perempuan.  Sebab perlakuan terhadap anak perempuan tak
bisa disamakan dengan anak laki-laki.

Anak perempuan cenderung lebih ribet dalam berbagai hal.  Karena membutuhkan ornamen sebagai pelengkap kehidupan.

Peralatan yang  dibutuhkan oleh anak perempuan juga cenderung lebih banyak daripada laki-laki,  sehingga orang tua harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pengasuhan anak perempuan.

Menjaga anak perempuan agar terhindar dari pelecehan,  mendidik mereka agar mampu menjaga diri untuk tidak terpengaruh oleh hal yang  negatif dan membahayakan,  adalah tugas utama orang tua.

Bahkan saat mereka remaja,  orang tua harus ketat mengawasi tanpa harus membatasi kreatifitas  anak perempuan. Sebab merawat anak perempuan seperti memegang sebuah telur ayam.  Dipegang ketat remuk dan bila dilepaskan akan hancur.

Ibu,  kakak perempuan,  adik perempuan, bibi,  nenek,  bude,  adalah para perempuan yang  wajib kita hormati.  Menjaga hati dan perasaan mereka merupakan kunci utama untuk menjaga mereka.

Kita tak boleh melecehkan perempuan lain,  sebab kita takkan pernah rela bila ada orang lain melecehkan keluarga kita.

Yang tak kalah penting adalah undang-undang buruh omnibus law yang salah  satu pasalnya bertentangan dengan soal perempuan.  Kerja yang  dihitung berdasarkan jam,  dan bila tidak kerja tidak dibayar, sangat memukul kepentingan perempuan.  Karena saat cuti haid dan melahirkan mereka tidak dibayar dan kehilangan pesangon.

Kelompok lain lain lagi adalah para perempuan yang  sukes di berbagai bidang  di negeri ini. Dari politisi,  birokrat,  anggota TNI, Polri,  dokter, artis,  dan ribuan profesi oleh perempuan yang  telah menyemarakkan dunia dan tak lagi menjadikannya makhluk domestic.

Serta yang  terakhir adalah para perempuan  yang  kurang beruntung. Menjadi budak nafsu dunia hitam sekedar mencari  receh atau kesenangan.

Mereka semua adalah para perempuan negeri ini,  yang  hari ini menikmati hari kebangkitan  untuk menunjukkan diri.  Dan mereka masih punya taji untuk eksis mengisi pembangunan negeri.

Masih ada celah bagi para perempuan untuk maju dan mengaktualisasikan diri,  bahkan yang  terpuruk harus segera bangkit dan menata diri.

Semangat kesetaraan gender memang harus dibuktikan dengan sebuah prestasi,  bukan sekedar menjadi gambar penghias yang  hanya menaikkan birahi...

Selamat Hari Perempuan 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun