Memang elang ini senang memakan binatang hidup, Â terutama binatang yang bergerak dinamis seperti tikus dan katak kecil. Â Tapi ia juga akan mematuknya bila disodori belalang atau jengkerik yang masih hidup.
Suatu hari,  saat ditinggal bekerja oleh saudara saya, elang ini terlepas dari kandangnya.  Di luar kandang ada anjing tetangga yang  menyalak keras mengganggunya.  Entah bagiamana caranya, jeruji besi sebagai kandangnya itu bisa muncul lobang,  yang menjadi jalan pelariannya.  Semua orang bingung mencari ke mana perginya.
Tapi tak lama berselang,  saudara saya datang dari bekerja,  ia bersiul menirukan suara burung dengan dengan menggenggam  seekor  burung kecil sebagai mangsa,  tak lama kemudian elang bido ini datang entah dari mana,  lalu hinggap di tangan dan dimasukkan lagi ke kandang.
Dalam kandang juga disediakan kolam kecil sebagai tempat berkembang dari katak kecil yang dicari di sawah. Paruh burung yang  bengkok bagian atas ini sering terlihat menyantap katak yang ada di kolam.
Teman-teman  dari saudara saya ini juga banyak yang datang,  berpose dengan burung  di bahu atau di tangan.  Tapi harus ditemani oleh pemiliknya.  Sebab kalau tidak burung ini akan meronta,  mengangkat kaki dan kedua sayapnya.
Suatu hari ada tetangga heboh.  Di rumahnya  masuk seekor ular kecil yang bersembunyi entah di mana.  Saudara saya datang membawa  elang peliharaannya,  tak lama kemudian seekor ular kecil warna hijau sudah berada di paruhnya.
Elang bido sangat kuat minumnya.  Jadi di kandangnya harus tersedia minuman yang  cukup meskipun makanannya kurang.  Sebab ia masih bisa bertahan kalau lapar,  tapi akan mati dehidrasi bila kekurangan minuman.
Anda berniat memelihara Elang Bido?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H