Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Kegigihan Bareng Penjual Rempeyek

5 Maret 2020   10:20 Diperbarui: 5 Maret 2020   10:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara suami mbah Sopiyatun usianya sudah lebih dari 75 tahun,  sudah tak mampu bekerja apapun karena sudah uzur dan lemah.

Bantuan pemerintah sebenarnya ada. Tapi tak mampu memenuhi kebutuhan paling dasar sebagai manusia. Sebab jumlahnya juga tak seberapa dan hanya cukup untuk beberapa hari saja. Padahal kehidupan terus berlanjut,  sampai ajal tiba.  Dan itu tak dapat ditentukan kapan berakhirnya.

Melihat mbah Sopiyatun dengan bakul berisi rempeyeknya  saya jadi prihatin melihat banyaknya pengemis dan tunawisma yang  ada di kota-kota.  Mereka terlihat gagah dan sehat.  Tapi rasa malas membelenggu,  sehingga hanya menyerahkan nasib  dengan meminta.

Pada akhirnya sebuah perjuangan hidup akan menumbuhkan aura positif bagi siapapun,  termasuk saya. Agar terus berusaha dengan semaksimal mungkin sesuai kemampuan.  Bukan hasilnya yang menjadi ukuran,  tapi upaya untuk mencapainya itu itu akan menimbulkan nilai keutamaan,  bahkan tak dapat diukur hanya dengan sekedar lembaran uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun