Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menghadapi Isu Merebaknya Virus Corona, Bagaimana Sebaiknya?

4 Maret 2020   02:15 Diperbarui: 4 Maret 2020   02:23 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa demikian?
Jawabannya satu,  rejekinya masih ada untuknya.  Kontrak di dunia ini  belum habis. Masih ada jatah makanan dan minuman yang diperuntukkan baginya,  dan harus diselesaikannya.

Bahkan saat terjadi sebuah kecelakaan yang  menewaskan begitu banyak  orang,  kita juga tidak tahu,  apakah malaikat maut telah datang sebelum kecelakaan atau sesudah kecelakaan?
Jangan-jangan malaikat pencabut nyawa telah datang sebelum kecelakaan itu terjadi.

Kata guru ngaji,  malaikat maut mencabut nyawa manusia seperti kita menghadapi sepiring nasi.  Mau dari sisi mana menyendoknya,  mau ambil gumpalan yang berlauk atau yang  berkuah,  atau nasi yang  atasnya sudah banyak hiasan sambal terasi.

Kematian manusia sudah ada ketetapannya.  Kalau sudah datang waktunya takkan bisa diprediksi,  apalagi diantisipasi.  Sebab kematian dengan berbagai sebab tak dapat dipercepat atau ditangguhkan,  tergantung sang Penguasa Jiwa.

Dengan akal budi manusia bisa melakukan banyak hal,  upaya penyembuhan dengan berbagai teori pengetahuan.  Tapi ketahuilah,  tak ada satupun manusia yang bisa menciptakan nyawa,  atau menunda kematian.

Coba dengar kata dokter saat gagal melakukan operasi,  bahkan pasien malah meninggal pasca operasi.  Dokter akan bilang,  "Maaf,  kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain,  nyawanya tidak dapat tertolong".

Itu karena dokter menyadari,  bahkan dokter atheis  pun tak dapat menyangkal bahwa jiwa manusia ada yang  menguasai,  mengambil dan memberi.

Keberadaan corona,  terlepas dari anggapan dari kelompok agama atau jenis pengetahuan apapun,  bahwa kematian manusia itu sangat mudah.  Bisa dengan sebab. Bisa juga tanpa sebab.

Kita tak berhak menilai ini sebuah bencana,  sebab semuanya sudah ada ketentuannya. Tinggal kita meyakini atau tidak. Bahwa segala sesuatu di dunia ini semuanya bersifat fana,  akan rusak pada akhirnya.

Singapura,  berdasarkan berita yang dirilis oleh CNBC  diprediksi akan mengalami resesi, bila penyebaran virus corona tak segera teratasi,  mengingat Singapura menjadi negara dengan jumlah pasien terinveksi terbesar kedua setelah China,  yaitu  77 orang.

Apakah Indonesia juga akan ikut terpuruk?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun