Sesungguhnya setiap orang memiliki kehormatan alamiah dan terbawa sejak lahir, yang kemudian berkembang dengan berbagai proses belajar dimana ia bisa meningkatkan potensi kehormatan itu sebagai sebuah penghargaan dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kesan yang  pertama kali muncul terhadap seseorang akan terlihat dari pandangan dan pendengaran. Terkadang kesan kita terhadap seseorang menjadi berubah saat melihat secara langsung. Â
Padahal sebelumnya hanya terhubung lewat dunia maya. Bisa jadi lebih baik atau mungkin sebaliknya. Tergantung kesan apa yang tertangkap saat bertemu pertama kali.
Atau kesan kita terhadap seseorang sepertinya tidak berubah karena setiap hari bergaul. Â Dan kesan itu telah melekat erat sebagai sumber pandangan secara umum.
Baca juga: Wanita Dinilai Tidak Hanya dari Cara Berpakaiannya
Hidup kita memang tidak bergantung pada kesan orang lain. Â Artinya apapun yang kita bicarakan ataupun apapun penampilan kita di muka umum tidak ada urusannya dengan orang lain.
Akan tetapi dalam kehidupan sosial ada semacam kemapanan perilaku yang menjadi pedoman tidak tertulis.  Dan itu dipakai oleh setiap orang untuk menilai orang  lain.
Tentu kesan kita terhadap tetangga yang yang berpenampilan sopan, Â ramah, Â dan berperilaku dengan baik akan berbeda dengan tetangga yang suka berperilaku berlebihan, Â bicara kasar, atau berpakaian tidak sopan. Â Demikian hal ini menjadi tolok ukur orang lain untuk menilai kita secara pribadi.
Misalnya saat kondangan atau menghadiri acara resmi,  kesan orang takkan teralihkan saat kita memakai baju yang  sopan,  bersepatu dan terlihat rapi. Â
Tapi coba saja habis kerja di sawah anda langsung pergi ke kondangan, tak perlu mandi atau berganti pakaian, tentu kesan orang terhadap anda akan berubah seketika. Meskipun diantara para undangan banyak orang yang telah anda kenal dengan baik.