Anak jaman dulu  sangat taat  pada guru.  Dihukum,  disetrap tak pernah malu. Dan menjadi pelajaran agar besok-besok tak mengulanginya lagi. Bahkan pelajaran berjalan tanpa dendam.  Karena kami  menyadari peran guru  sangat vital dalam pencapaian ilmu.
Lihatlah pelajar jaman sekarang,  ditegur karena salah,  langsung naik  pitam.  Guru  dianiaya bahkan dilaporkan ke orang tua. Sehingga walimurid melabrak guru ke sekolah.
Sudah semestinya sebagai murid harus menghargai guru. Â Karena hari ini pemerintah sangat mendukung program pendidikan. Kaya miskin bisa sekolah sampai tingkat lanjutan. Â Bahkan saat lulus masih bisa belajar di balai latihan.
Tanpa guru, Â murid bisa apa?
Siapa yang  memotivasi pemahaman?
Siapa Mendorong murid membuka buku pelajaran dan menerangkan?
Tak seharusnya murid berani pada guru.  Sebab tanpa guru tidak ada ilmu. Andaikan ada ilmu tanpa guru,  itu ilmu yang  tersesat.  Karena ada ilmu pasti ada guru.
Kita tetap berharap ditengah keprihatinan perlakuan murid terhadap guru,  masih ada barisan murid yang  tetap menghargai guru. Sebagai jiwa-jiwa inspiratif mengajarkan ilmu.
Sebab,  murid yang  ideal bukanlah  murid yang  pintar,  tapi murid yang mampu memuliakan guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H