Hari ini sebenarnya masih banyak yang  menjul buntil.  Tapi saya pernah membeli rasanya beda dengan buntil buatan emak. Daunnya masih keras, sehingga sangat kesulitan memakannya.
Beruntunglah kita semua,  yang  masih hidup  di alam pedesaan dengan berbagai menu yang  melegenda. Kita bersyukur karena terhindar dari berbagai makanan cepat saji yang  kian marak di pasaran,  yang  diduga menjadi pemicu akan datangnya penyakit Yang mengkhawatirkan.
Salam kuliner asli Indonesia Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!