Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengapa Ojek Online Jadi Pilihan?

14 Februari 2020   12:07 Diperbarui: 14 Februari 2020   13:03 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobimoto.com


Hari ini di manapun kita berada, warna hijau yang  menjadi ciri khas ojek online mendominasi.  Diwarung-warung favorite,  jalan raya,  sekolah,  pintu gerbang pabrik,  bahkan pusat-pusat perbelanjaan dipenuhi abang ojol.Ojek online tak hanya muncul di perkotaan,  bahkan sampai ke pelosok-pelosok kampung.  Saya agak terkejut saat pulang ke rumah mertua di pelosok desa kabupaten Magelang,  ada juga ojek online yang melayani pelanggan.

Mereka melayani antat jemput barang dan orang.  Juga menjadi jasa pengantar berbagai keperluan.

Banyak teman-teman saya yang  sekarang menjadi driver ojek online.  Ada yang  paruh waktu di sela-sela pekerjaan intinya atau full-time.

Bahkan beberapa teman saya rela meninggalkan pekerjaan utamanya dan beralih sebagai driver ojek online.

Driver ojek online tak hanya dilakoni oleh kaum lelaki.  Bahkan perempuan-perempuan muda pun berani bersaing untuk memperebutkan penumpang dan mengaspal di jalanan.

Persaingan kerja dan sulitnya mendapatkan penghasilan membuat banyak orang memilih  menjadi driver ojek online.

Untuk jadi  driver ojek online tak perlu memiliki ijasah atau semacam sertifikat tanda keahlian. Yang penting memiliki SIM dan bisa mengendarai kendaraan,  bisa melakoni pekerjaan sebagai driver ojek online.  Soal kendaraan bisa milik sendiri,  punya teman, atau mungkin kendaraan sewaan.

Meningkatnya kebutuhan hidup dan pemenuhan keperluan yang  dibutuhkan segera,  membuat banyak orang menyandarkan nasib pada putaran roda ojek online. Sebab dengan menjadi  driver ojek online,  mereka bisa mendapatkan cash pay,  yang langsung bisa digunakan.  Tentu berbeda dengan pekerjaan lain, harus menunggu genap waktu satu bulan baru bisa menerima bayaran.

Banyak orang yang  bekerja,  tapi mereka ingin agar pekerjaannya tak membatasi dirinya untuk melakukan hal lain di luar pekerjaannya. Sehingga pekerjaan sebagai driver ojek online menjadi pilihan.  Mereka bebas menggunakan waktunya.  Bisa memilih bekerja atau tidak.  Berhenti atau terus.  Bahkan kalau perlu mengejar target sampai batas limit.

Saat seseorang bekerja pada perusahaan atau instansi ia dibatasi oleh waktu.  Berangkat jam 7 pagi pulang jam 5 sore.
Saat ia menjadi driver ojek online ia memiliki kebebasan sepenuhnya. Mau berangkat pagi,  sore,  atau tengah malam tak ada masalah.  Bahkan sebagai driver ojek online ia terbebas dari semua tekanan yang  berhubungan dengan waktu.  Sebab ia mau berangkat jam berapa dan pulang jam berapa tidak masalah.

Bekerja sebagai ojek online juga akan hafal banyak lokasi di mana ia mendapatkan order.  Entah penumpang atau orderan makanan.  Dan tidak kawatir akan tesesat,  sebab Google Maps secara langsung akan menuntun para driver untuk mencapai lokasi tanpa bertanya.  Kalau ia kesulitan menemukan lokasi tepatnya,  ia bisa menghubungi konsumen untuk konfirmasi. Mudah kan?

Driver ojek online juga membantu banyak pendatang baru di sebuah lokasi.  Ia akan sampai di tujuan dengan selamat tanpa kesasar atau dipungut biaya lebih tinggi oleh driver ojol.  Sebab dalam aplikasi sudah tertera ongkos yang  harus dikeluarkan oleh konsumen.

Di tengah maraknya pelayanan transportasi,  ojek online seperti menjadi pilihan banyak orang.  Baik sebagai driver maupun konsumen.  Sebab ojek online bisa memberikan pelayanan cepat,  tepat,  dan biaya yang lebih terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun