Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mabuk Kecubung Disangka Kesurupan Jin

4 Februari 2020   21:12 Diperbarui: 4 Februari 2020   21:15 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan zat adiktif pada ganja, saya teringat kisah teman kuliah kami beberapa puluh tahun lalu.

Di dekat Masjid Safinah Sapen Yogyakarta kami tinggal. Dalam kamar kost yang berderet panjang. Sehingga kami saling dekat satu sama lain. Tanggal kritis adalah tanggal 25 ke atas, karena kiriman orang tua kami sudah habis bersih tak tersisa. Bahkan untuk fotocopy makalah pun kami saling berhutang satu sama lain.

Untuk menyiasati soal makan kami biasanya masak sendiri. Patungan beberapa orang dan membeli lauk pauk seadanya. Atau kami masak bareng nasi beserta lauknya sekaligus.

Bermula dari sini, kami berniat masak bareng siang ini. Biasanya salah seorang teman kami yang paling jago masak menghandle sampai selesai. Tapi hari ini karena dia ada kuliah di kampusnya terpaksa urusan memasak kami urus sendiri.

Di depan rumah Bu kost ada pohon kecubung yang sedang berbuah lebat. Salah seorang teman kami memetik beberapa biji.
Lalu menggorengnya sebentar dan diulek bercampur dengan sambel yang barusan kami buat.

Kami sudah mengambilnya sebagian yang belum dicampur dengan kecubung dan menikmatinya dengan gorengan ikan asin dan lalapan sayuran pemberian Bu kost.

Beberapa saat kemudian, teman kami, sebut saja namanya Mad Dalil pulang kuliah. Dengan masih memakai sepatu ia langsung menikmati masakan yang kami bikin tadi.

Nampaknya ia sangat lapar. Semua sisa nasi dan sambal yang dicampur kecubung ia sikat habis. Sampai beberapa menit kemudian belum terjadi efek apa-apa.

Kemudian Mad Dalil masuk ke kamar kostnya dan terdengar jeritan. Kami semua masuk ke kamarnya. Ia meronta-ronta sambil matanya terpejam dan mengoceh tidak karuan. Kami mencoba memegangi tapi ia lebih kuat.

Teriakannya yang keras ternyata terdengar sampai ke luar kost, sehingga ibu kost  dan beberapa tetangga datang.

"Jangan-jangan kesurupan ini mas", kata salah seorang yang datang. Lalu entah siapa yang menghubungi, datanglah seorang yang katanya kiai. Memakai sorban hijau berbaju putih dengan jenggot panjang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun