Sebenarnya dia dan istrinya termasuk orang yang rajin kondangan. Tapi ya begitu, kadang orang kampung kondangan seperti mengembalikan hutang. Apa yang diberikan sebanding dengan yang diterima.
Begitulah yang terjadi pada pak Sarpin. Kondisi ekonominya tidak mendukung untuk  menyumbang banyak. Jadi dapatnya juga tidak banyak.
Singkat cerita habis semua harta miliknya demi anak semata wayangnya. Bahkan hutang dari saudara-saudaranya sebesar 65 juta itu masih belum terbayar sampai cucunya berumur 6 tahun.
Memang tidak ada larangan bagi siapapun dalam mengadakan acara pernikahan. Mau sederhana mau pesta meriah nanggap dangdut dengan ribuan undangan. Yang penting tetap  sadar diri dan menyesuaikan isi kantong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H