Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pasar Krempyeng Banyumeneng Lokasi Wisata Dadakan yang Jadi Sumber Penghidupan Warga

12 Januari 2020   22:58 Diperbarui: 12 Januari 2020   23:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih pukul  5.30 pagi, mentari masih malu-malu menampakkan diri.  Bu Parti bersama suaminya mendorong gerobak berisi 2 panci penuh bubur kacang ijo.  Santan dalam wadah toples  nampak bergoyang mengikuti gerakan roda gerobak yang kempes sebelah.

"Belum sempat mbenerin pak", jawab suami Bu Parti  saat saya tanya kenapa roda gerobaknya belum dibetulin.

Dokpri
Dokpri

Bahkan roda gerobak itu sebelah masih ditali menggunakan potongan ban dalam. Jadi bisa terbayang suasana gempa saat gerobak itu berjalan.

Sebuah jembatan panjang sudah menanti. Beberapa pedagang mainan sudah dulu hadir. Disusul pedagang-pedagang lain yang memenuhi sisi kiri kanan jembatan.

Termasuk Bu Parti pada pedagang itu adalah orang-orang yang selama ini mengais rejeki di pasar tiban desa Banyumeneng. 

Dokpri
Dokpri

Sudah sejak tiga tahun ini tepatnya tahun 2017 jembatan yang semula sepi menjadi sangat ramai di pagi hari.

Awalnya hanya beberapa orang saja yang membuka lapak di tempat ini. Tapi seiring berjalannya waktu, jembatan ini menjadi konsentrasi warga Banyumeneng dan  kampung sekitarnya. Dan para pedagang kaki lima yang lain ikut serta menyesakki jembatan.

Berbagai jenis makanan tradisional banyak dijual di sini. Dari gendar pecel, nasi jagung, sate ayam, maupun makanan  lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun