Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hitungan Undangan Salah, Salah Siapa?

11 Januari 2020   09:08 Diperbarui: 11 Januari 2020   09:14 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai pesta, kabar merebak di kampung bahwa yang punya hajat  telah ditipu catering. Usai pesta heboh itu yang punya catering merenovasi rumahnya besar-besaran. Dua kendaraan roda dua keluaran terbaru menghiasi rumahnya yang megah. Saya faham betul dengan kondisi ini karena kebetulan yang punya catering memang tinggal satu RW dengan saya.

Beberapa waktu sebelumnya juga pernah terjadi hal serupa. Tidak di gedung tapi di rumah. Di awal jam kedatangan tamu meja prasmanan sudah tidak ada apa-apa.

Sampai-sampai yang punya rumah tak mau turun dari panggung sampai pesta usai dan tamu pergi.

Iseng-iseng saya bertanya pada yang punya hajat.
"Ibu habis berapa untuk catering?".
Lalu beliau bercerita bahwa catering akan menggandakan tiga kali dari menu yang dipesan dikali jumlah undangan. Dan menyebut beberapa puluh juta dengan hitungan seperti itu.

Jadi kalau undangan 500 orang maka catering akan bersiap menyediakan 1500 porsi untuk masing-masing menu dengan harga yang telah ditentukan.

Suatu kali saya bertamu ke yang punya catering, tanpa bertanya ia langsung bercerita kalau yang punya hajat tempo hari telah mencemarkan nama baiknya.

"Dia bohong pak, tidak jujur dengan jumlah tamu yang diundang. Katanya cuma segini yang diundang, tapi ternyata yang datang 3X lipat, ya wajar kalau saya kehabisan stok". Katanya bersemangat.

Suatu hari saya melayani pesanan yang cukup besar. Sebelah kiri saya adalah catering  tengkleng, dan sebelah kanan saya bakso. Mereka berdua dari vendor yang berbeda. Saya tahu kalau menu tersisa banyak.

Tapi saat beberapa catering menyerahkan sisa makanan untuk para tamu, terlihat tukang tengkleng dan bakso  ini pulang begitu saja dengan menyamarkan sisa makanan dengan wadah-wadah yang rupanya sudah dipersiapkan.

Lalu siapa yang salah ?
Wallahu a'lam

Memang pesan catering bila kita tidak faham permainannya akan terjebak dalam rasa malu yang dalam seperti cerita saya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun