Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lelaki Bertubuh Gempal Itu Bernama Nur Hakim

2 Januari 2020   11:48 Diperbarui: 2 Januari 2020   15:40 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil dari hasil menambal ban yang kini dinikmatinya/dokpri

Kios di pinggir jalan itu sangat ramai setiap hari. Jasa yang ditawarkan dari kios sederhana ini seperti melambaikan tangan pada setiap orang yang lewat dari jalur ini.

Di sini loh, kebutuhan anda akan kami layani, demikian kira-kira. 

Tambal ban, isi angin, BBM eceran, sepeda bekas, ban baru, dan servis ringan kendaraan roda dua adalah produk yang ditawarkan kios ini.

Sejak 12 Tahun yang lalu Nur Hakim membuka usaha di tempat ini. Ditemani oleh istrinya seorang wanita warga setempat yang dinikahinya tahun 2008, yang kini telah memberinya 2 orang anak putera dan puteri.

Di ruangan sempit ini ia membangun cinta bersama keluarganya/dokpri
Di ruangan sempit ini ia membangun cinta bersama keluarganya/dokpri

Awalnya ia bekerja sebagai timer (pencatat angkot lewat) di seputaran pabrik Apparel Semarang. Penghasilannya tidak menentu, uang Rp. 500-1000 yang ia dapatkan dari para sopir yang menggunakan jasanya tak mencukupi untuk keperluan hidupnya.
Terlebih saat ini angkot seperti terpinggirkan, keberadaan BRT dan aplikasi angkutan online, membuat penghasilannya semakin menurun. 

Sopir angkot banyak yang mengeluh, penumpang lebih memilih angkutan yang cepat dan murah tanpa ribet.

Kondisi keluarganya yang kian terpuruk membuatnya bertekad membangun sebuah usaha baru yang  dirintisnya sendiri.

Berbekal kemampuan menambal ban yang diwariskan oleh kakek dan ayahnya yang juga seorang tukang tambal ban, Nur Hakim membuka usahanya. Kompresor, alat membakar tambalan, dan peralatan lain yang ia beli dari uang tabungannya ia persiapkan.

Diawali dengan selamatan seadanya dengan mengundang tetangga sekitar, ia mulai membuka bengkelnya.

Sepeda bekas yang menjadi dagangannya /dokpri
Sepeda bekas yang menjadi dagangannya /dokpri
Tak terasa 12 tahun sudah berlalu, kios yang kecil dan sederhana ini telah menghidupi keluarganya nyaris tanpa kendala. 15-30 pelanggan menghampirinya setiap hari dengan ongkos Rp.10.000/ban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun