Gapura Kayu Jati dengan tulisan nama masjid akan menyambut Anda. Di sekitar gapura ini biasanya banyak pengunjung melakukan selfie kemudian dibagikan ke media sosial mereka.
Tiket masuk ke lokasi ini hanya Rp.5000/orang yang digunakan oleh pengelola untuk perawatan.
Setelah membayar tiket saya segera berkeliling mengitari bangunan. Dari udara, bangunan ini memang menyerupai sebuah kapal yang sedang mengapung di atas air. Keberadaan kolam yang dibuat di sekitar bangunan memberikan kesan bahwa kapal ini memang seperti mengapung di atas air.
Bangunan luar yang ditrmpeli lantai kayu Ramin berwarna kuning kecoklatan memang terlihat seperti kapal betulan. Menurut informasi yang saya kumpulkan, bangunan ini memang terinspirasi dari kapal Nabi Nuh.
Di luar banyak rombongan dari berbagai kota berdatangan. Warga kota terdekat dari kota Semarang semisal Kudus, Demak, Jepara, Purwodadi, bahkan dari luar propinsi memenuhi tempat ini.
Kondisi Lantai Dasar
Di Lantai dasar yang merupakan ruang pertemuan, terdapat stand pengobatan alternatif yang ditangani oleh seorang Habib.
Banyak pasien yang mengantri untuk berobat berbagai macam penyakit. Baik penyakit ringan maupun penyakit kronis.
Saya terinspirasi untuk bertanya pada pengunjung yang terlihat berjalan tertatih-tatih, beliau menjawab tujuannya untuk berobat.
Lantai dasar ini terdiri dari bangunan seperti aula lengkap dengan panggung yang bisa disewa oleh masyarakat untuk mengadakan acara seperti resepsi atau acara pertemuan yang  berkapasitas 500-an orang .
Lantai dua