Mohon tunggu...
Zainun Najib
Zainun Najib Mohon Tunggu... -

Alumni Pon Pes Krapyak Yayasan Ali Maksum, pernah nyantri di Al-Azhar Cairo Mesir. Sekarang nyantri di Yekatrinburg, Russia. Bermanfaat dan Barokah, itu motto hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Islam di Peg. Ural 2

6 Februari 2012   11:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:59 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_159467" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bersama di depan maderasah Taubah, Ufa-Shigiri, Krasnouvimski."][/caption] Kota Mihailovsk berjarak 163 Km dari kota Yekaterinburg. Di Kota kecil ini kami mengunjungi Masjid Pokayanie (Taubat). Berbeda dengan Masjid Jami “Fabr” di Pervouralski, Masjid Pokayanie ini sangat kecil, ruang utama untuk sholat hanya mampu menampung sekitar 20 jamaah orang dewasa. Masjid tampak seperti rumah penduduk biasa, berlantai satu, berdinding luar kayu dan masih menggunakan pemanas ruangan traditional pechka. Pechka adalah perapian tradisional berbentuk cerobong asap. Agar pechka terus hidup, tuan rumah harus selalu menyediakan kayu bakar dan terus mengontrol api. [caption id="attachment_159468" align="aligncenter" width="300" caption="Ruangan Sholat masjid Pakanayine (Taubat), Mihailovsk."]

1328527855485895390
1328527855485895390
[/caption] Menurut keterangan dari imam masjid, Rinat Mavletbayev (32), sebelum difungsikan sebagai masjid, bangunan ini merupakan bekas Detski Sad (Taman Kanak-Kanak) yang sudah tidak dipakai. Kemudian, bangunan tersebut disewa oleh umat Islam Mihailovsk untuk dijadikan sebagai rumah ibadah. [caption id="attachment_159469" align="aligncenter" width="300" caption=" Menghangatkan diri di depan Pechka (hitam)."]
1328527946125786916
1328527946125786916
[/caption] Karena umat Islam Mihailovsk dipandang aktif dan mempunyai kontribusi besar di wilayah itu, maka pemerintah daerah Nizhneserginsk menghadiahkan bangunan itu kepada umat Islam. Akhirnya, bangunan tersebut resmi menjadi milik umat Islam sejak Desember 2010. Tujuan kami selanjutnya ialah Desa Ufa-Shigiri. Di desa ini kami mengunjungi masjid dan madrasah Taubat. Menurut salah satu sesepuh muslim Ufa-Shigiri, Nurislam ahmadiev (57),  nenek moyang penduduk desa yang terletak di pinggiran sungai Sergi-Ufa ini merupakan sekelompok orang yang melarikan diri dari Tatarstan. Setelah pendudukan Kota Kazan - Ibu Kota Tatarstan -  pada tahun 1552 oleh tentara Rusia, banyak Tatarin (sebutan etnis Tatar) yang melarikan diri sampai ke daerah ini dan mendirikan permukiman baru. Hingga saat ini, Ufa-Shigiri dikenal sebagai Desa Tatar. Sebagaimana Tatar identik dengan Muslim, desa ini pun kemudian dikenal dengan desa muslim. Sejak berdiri pada tahun 1552, kemudian melewati masa pemerintahan Uni-Soviet, Desa Ufa-Shigiri merupakan salah satu desa yang bisa mempertahankan budaya dan tradisi Islam. “Pemuda di desa ini jika bertemu dengan kita di jalan, mereka akan menyapa assalaamu’alaikum,” jelas Nurislam Hazrat. [caption id="attachment_159470" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Tauhid, Ufa-Shigiri, Krasnouvimsk."]
1328528026732428014
1328528026732428014
[/caption] Seperti layaknya masjid yang terletak di pedalaman, Masjid Taubat masih berdinding luar kayu dengan pemanas ruangan tradisional, pechka. Selain itu, muslim desa ini memiliki sebuah madrasah dengan lima kelas yang semuanya dibangun atas dasar swadaya masyarakatnya atau tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah Rusia. Desa Ufa-Shigiri juga mempunyai pemandangan yang indah. Oleh karenanya, jika musim panas tiba, di daerah ini sering diadakan kegiatan berkemah yang diikuti oleh muslim seluruh penjuru Sverdlovsk Oblast. Bersambung ... Tulisan saya ini dimuat di Republika Online

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun