Mohon tunggu...
Mas muzakki khozinul firdaus
Mas muzakki khozinul firdaus Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

lahir ditempat yang dapat dilihat tanpa tirakat,sedang menjalani karma,mencoba dan berproses menjadi freelancer yang benar menurut agama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rentang Pendapat

29 April 2022   23:08 Diperbarui: 29 April 2022   23:17 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rentang Pendapat

Selalu berubah dari awal hingga akhir

Sebab selain high bosson atau futon

Belum ada yang lebih kecil dari itu

Bahkan musuh Sang Maha Abadi pun

Masih menantang manusia hingga akhir

Manusia pun saling memusuhi yang lain

Rasa,karsa,cipta jua citra takkan menyatu

Rusak ribuan jiwa tak berdosa tiap tahun

Sebab para pemimpin dan kaki tangannya

Sebah merebah dengan jiwa lelap tertidur

Kalau terbangunpun hanya mengiringi

Kelompok-kelompok kecil terlanjur mati

Setiap masa mengandung terkatung-katung

Selalu melahirkan jiwa-jiwa yang limbung

Tanpa pelindung menerjang badai hujan

Tanpa henti teriaki jua cari pemimpin

Bukan sahabat atau saudara apalagi

Bahkan teman pun jadi musuh pribadi

Sebab janji tinggal diserapahi,apalagi

Suara hati nurani,suara langit sekalipun

Tak peduli,asalkan cocoklogi segala jadi

Terima saja asal saling untung berbagi

Aturan dan hukum langit,

Apakah teramat rumit ? !

Hingga perlahan ditinggalkan

Hanya modal materi dan persamaan

Impian tinggallah dalam lautan

Indahnya terlihat mata nyatanya tipuan

Muhammad hanya sekedar bercanda

Meski kian banyak yang percaya

Siapa dan apa dia ? kata mereka

Sudah terlanjur tunakah jiwa mereka

Anggaplah Al-Qur'an hanyalah gurauan

Akhirnya menyisakan segala penyesalan

di ujung perjalanan kehidupan.

Balai rumah dinas Kota Blitar, Jawa Timur,

 28 Ramadhan 1443/30 April 2022, 11:11 W.I.B.

 

                               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun