Mohon tunggu...
Mas muzakki khozinul firdaus
Mas muzakki khozinul firdaus Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

lahir ditempat yang dapat dilihat tanpa tirakat,sedang menjalani karma,mencoba dan berproses menjadi freelancer yang benar menurut agama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hakikat Kebangkitan

3 Oktober 2021   00:03 Diperbarui: 3 Oktober 2021   00:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan menyebut sebuah nama

Dia memiliki sepenuh kuasa

Absolut atas semesta alam raya

Apalagi seorang kekasih-Nya

Konektor sekaligus masternya

Seluruh alam semesta tercipta

Juga E dan L senantisa berada

Membimbing serta menyesatkan

Mereka yang tak pernah inginkan

Semua yang terlihat menyenangkan

Sungguh kesaksian ini tanpa keraguan

Mulanya segala yang ada depan mata

Sebenarnya tiada tanpa seorang pencipta

Yang tak tampak secara kasat mata

Tapi terlihat dari tajamnya mata jiwa

Sebagian coding live nya telah ada

Dan tersampaikan pada umat manusia

Melalui semua utusan dengan bahasa

Mudah dicerna dipahami mereka

Sebagian mengingkarinya

Sebagian lainnya percaya

Setelah tulang belulang hancur lebur

Akan bangkit secara sempurna

Dari awal sebelum semua terkubur

Itulah akhir tahun sesungguhnya

Seumpama rerumputan tetumbuhan

Saat musim gugur itulah kematian

Saat musim semi tiba setelah sekian

Itulah sebenarnya hari kebangkitan

Yang mereka mengingkarinya

Bahkan menganggapnya lelucon

Dari orang-orang sebelum mereka

Tuhan akal melahirkan agama komunis

Juga pemikiran atheis

Tuhan perasaan melahirkan agama

Konfusianis jua pemikiran naturalis

Tuhan semesta alam memberikan

Agama penyempurna akhir zaman

Penyairpun banyak kekurangan

Akhirnya rangkaian kata tersampaikan

Segala kesempurnaan semata dari-Nya

Segala kekurangan semata milik manusia.

lempung - pakisrejo - ponggok - blitar 

minggu,03 - oktober - 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun