Mohon tunggu...
Mulyo Hartono
Mulyo Hartono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Melayani Konsultan Guru Online (WA 0858 8112 5448) Tanya Jawab Seputar Info Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Informasi Seputar Guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tenaga Manusia Tergeser Mesin, Sudah Merambah Desa

13 November 2019   01:50 Diperbarui: 13 November 2019   02:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen Padi Dengan Alat Mesin (dok. pribadi)

Seminggu terakhir ini panen desaku Bojonegoro berlangsung, ada hal aneh yang aku rasakan panen saat ini. Banyak tetangga yang mengeluh karena saat panen tidak bekerja seperti sebelumnya. 

Alhasil yang dikeluhkannya saat itu bisa saya simpulkan dengan datangnya mesin pemotong padi saat panen tahun ini. Rasa penasaranku pun terjawab dengan melihat panen langsung dengan alat mesin pemotong padi. 

Alat ini membutuhkan sedikit tenaga manusia untuk menjalankannya. Hanya dua orang, yang satu sopirnya dan yang satu pembantu sopir yang bertugas memasukan padi dalam karung.

Pengamatan saya ini membuat saya jadi yakin bahwa saat ini tenaga manusia sudah tergeser mesin, walaupun itu di desa. Dengan kegiatan panen padi menggunakan mesin tadi, secara tidak langsung menggeser tenaga manusia. 

Sebelum-sebelumnya warga panen dengan cara mengambil dengan tenaga manusia. "NGEDOS" bahasa jawa di sink artinya mengambilnya di potong lalu digiling dengan alat yang diputar ada pakunya. 

Padinya rontok dan dibersihkan dari batang dan daun padinya. Tenaga manusia masih dibutuhkan dengan cara seperti itu, warga pun masih bisa mendapatkan upah dari kegiatan tadi. Dengan adanya mesin potong padi, membuat tenaga manusia tidak terpakai lagi.

Memang inilah resiko kemajuan teknologi yang selalu berkembang dengan menggeser yang dikerjakan manusia sekarang dikerjakan mesin. Kita tidak bisa menghindari hal seperti ini, mau tidak mau kita tetap membutuhkan teknologi untuk kegiatan kita kedepannya.

Baca Guru PNS dan Non PNS Penghambat Kemajuan Pendidikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun