Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat modern, termasuk calon karyawan. Media sosial dapat memberikan informasi yang berharga bagi perusahaan, seperti kepribadian, perilaku, dan aktivitas calon karyawan di luar pekerjaan.
Oleh karena itu, HRD sering kali menggunakan media sosial untuk melakukan background checking calon karyawan. Hal ini dapat membantu HRD untuk menilai kelayakan calon karyawan untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Penggunaan media sosial untuk background checking memiliki beberapa kelebihan. Pertama, media sosial dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan mendalam tentang calon karyawan. Media sosial memungkinkan HRD untuk melihat bagaimana calon karyawan berinteraksi dengan orang lain, apa yang mereka sukai, dan apa yang mereka pikirkan.
Kedua, media sosial dapat memberikan informasi yang lebih akurat karena berasal dari sumber primer. Hal ini berbeda dengan informasi dari sumber sekunder, seperti resume atau rekomendasi, yang dapat dimanipulasi oleh calon karyawan.
Ketiga, media sosial dapat memberikan informasi yang lebih terkini karena selalu diperbarui. Hal ini dapat membantu HRD untuk mengetahui informasi terbaru tentang calon karyawan, seperti perubahan pekerjaan atau pendidikan.
Namun, penggunaan media sosial untuk background checking juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, media sosial dapat memberikan informasi yang subjektif dan bias. Hal ini karena media sosial adalah platform yang sangat personal, di mana orang sering kali membagikan pendapat dan keyakinan mereka.
Kedua, media sosial dapat memberikan informasi yang tidak relevan dengan pekerjaan calon karyawan. Hal ini karena media sosial adalah platform yang luas, yang mencakup berbagai topik, mulai dari kehidupan pribadi hingga politik.
Ketiga, media sosial dapat melanggar privasi calon karyawan. Hal ini karena media sosial memungkinkan orang untuk membagikan informasi pribadi mereka secara online.
Oleh karena itu, HRD harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial untuk background checking. HRD harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari media sosial adalah akurat dan relevan dengan pekerjaan calon karyawan. HRD juga harus memperhatikan privasi calon karyawan dan tidak membagikan informasi pribadi calon karyawan dengan pihak lain.
Calon Karyawan dan Penggunaan Media Sosial
Calon karyawan juga harus menyadari bahwa media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk HRD dalam melakukan background checking. Oleh karena itu, calon karyawan harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama saat mencari pekerjaan.
Berikut adalah beberapa tips untuk calon karyawan dalam menggunakan media sosial:
- Pertimbangkan privasi Anda. Sebelum membagikan informasi pribadi di media sosial, pikirkan apakah informasi tersebut akan menjadi masalah bagi Anda jika digunakan oleh HRD.
- Jaga agar akun media sosial Anda profesional. Jaga agar akun media sosial Anda bersih dari konten yang bersifat pribadi atau kontroversial.
- Pastikan informasi di akun media sosial Anda akurat. Pastikan informasi di akun media sosial Anda akurat dan sesuai dengan resume Anda.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, calon karyawan dapat mengurangi risiko ditolak pekerjaan karena informasi di media sosial mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H