Dahulu, kuliah bagi sebagian orang termasuk 'barang' yang mewah. Dalam artian masih jarang orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya sampai bangku pendidikan tinggi.
Disamping itu, lulusan perguruan tinggi pun banyak yang belum terserap didunia kerja. Ngapain sekolah tinggi-tinggi, buang-buang uang saja. Toh akhirnya kerjaan dan gajinya setara dengan orang yang tidak kuliah. Begitu kira-kira pemikiran yang ada.
[caption caption="Foto bareng setelah prosesi wisuda. Yang belum lulus, semangat ya! (Foto pribadi)"]
Belum lagi kalau kalau yang kuliah anak perempuan, kamu kog ingin kuliah nduk, nanti kamu jadi perawan tua lho. Teman-temanmu sudah gendong anak, kamu masih saja gendong buku.
Sampai saat ini pun masih ada yang bermaksud menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi dengan harapan agar setelah lulus kuliah, anaknya akan dapat pekerjaan yang layak. Kerja di kantoran, duduk di belakang meja, dan memakai dasi.
Tidak salah memang anggapan itu. Mengingat biaya kuliah memang besar. Belum lagi banyak hal lain yang harus dikorbankan
Si Doel Anak Sekolah
Fenomena ini sampai ditangkap komedian Betawi, Benyamin untuk dijadikan sebuah film "Si Doel Anak Sekolah". Bisa dilihat, bagaimana girangnya Benyamin saat Si Doel lulus kuliah. Sampai loncat-loncat bak anak kecil serta diumumkan kelulusan anaknya ke penjuru desa.
Namun akhirnya, bisa dilihat bagaimana sikap Benyamin, antara kenyataan dan harapan ternyata berbeda. Disaat Si Doel berstatus fresh graduate dan harus menjadi kenek dari Oplet nya sendiri agar tidak berpredikat sebagai seorang pengangguran.
***
Waktu itu, saya kuliah tidak punya cita-cita akan kerja dan jadi apa nanti setelah lulus kuliah. Yang penting saat itu, saya bisa kuliah ambil jurusan yang saya sukai, dan saya selesaikan kuliah saya sampai rampung (tepat 4 tahun). Selama itu juga saya anggap angin lalu apa pendapat miring orang lain tentang apa yang saya kerjakan.
Disaat saya sudah berkeluarga dan berstatus sebagai kepala keluarga. Meskipun organisasi, kerja dan keluarga tidak menjadi penghalang bagi saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana.