Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orangtua! Kenali Bakat Anak atau Sesal Kemudian

10 Juli 2015   17:04 Diperbarui: 10 Juli 2015   17:31 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat melihat acara reality show di salah satu stasiun televisi, tampil anak-anak dengan berbagai bakat yang dimiliki.

Tak ketinggalan, orang tua sang anak pun sesekali tersorot di layar televisi tampak serius memberikan dukungan kepada sang anak, meskipun duduknya bersama-sama dengan penonton lainnya. Tak jarang orangtua si anak justru kena kelakuan jahil dari pembawa acara.

Yang menarik adalah, saat salah satu orang tua -- sebut saja Ima (bukan nama sebenarnya) -- diminta untuk tampil ke depan menceritakan tentang bakat anaknya. Terungkap dari penuturannya, bakat sang anak sudah terlihat sejak berumur 3 tahun. Diperhatikan semakin lama, bakat sang anak semakin terlihat nyata.

Meskipun salah tingkah di atas panggung, tentunya karena masih "dijaili". Ima berpesan kepada orang tua yang ada di Indonesia agar orang tua seyogyanya --dan bahkan harus-- mampu melihat bakat anak-anaknya. Serta mampu mengikuti perkembangan dan pertumbuhan sang anak sedetil mungkin. Tak lain, agar orang tua mampu memberikan dorongan bagi perkembangan sang buah hati.

Benar memang, perhatian  kepada anak harus menjadi prioritas orangtua dalam mengasuh anak. Sebelum penyesalan datang di kemudian hari. Disaat sang anak sudah tumbuh menjadi dewasa, sedangkan orangtua merasa masih belum mampu memberikan dan melakukan banyak hal bersama anaknya.

[caption caption="Kenali Bakat Anak Dengan Menciptakan Kebersamaan Sejak Dini (foto: dokrpi eMJe)"]

[/caption]

"Tidak terasa, sekarang engkau sudah besar, Nak!"

Tak jarang, perasaan tersebut muncul dalam benak orang tua. Waktu berlalu begitu cepat. Terasa baru kemarin engkau aku timang-timang, aku gendong, namun sekarang, engkau telah mampu melampaui batas penalaran dan jangkauanku.

Jangan sampai kita sebagai orang tua menyesal dikemudian hari. Meskipun banyak yang berfikir memberikan perhatian kepada anak, salah satunya bisa dengan cara mencukupi kebutuhan fisik sang anak. Meskipun hal itu tidak sepenuhnya salah, dan tidak juga semuanya benar.

Anak lebih menyukai dan memahami apa itu perhatian dan kebersamaan dibanding nilai materi. Karena materi bukanlah hal yang perlu mereka mengerti untuk saat ini. Mereka lebih mengerti tentang bagaimana rasa kebersamaan dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya, terlebih dari orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun