Selesai acara, kami pun berfoto di depan Gedung BI seraya memindahkan banner nangkring yang ada di depan pintu untuk dibawa ke depan gedung. Persis seperti kenangannya mbak Dyah. Hehe... met kenal ya mbak. Mbak Dyah jeli sekali dapat mengenaliku hanya dengan melihat foto profilku.
[caption id="attachment_371754" align="aligncenter" width="640" caption="Foto Bersama Isjet dan Kompasianer Di Depan Gedung BI. Foto: Dokpri"]
Sayang sekali, saya ndak tahu cerita mas Fandi Sido bahwa ada oboral dalam makan-makan dengan mas Isjet setelah acara. Jadi ya, aku langsung nggloyor dan menghidupkan motor balik ke Kudus.
Rencana semula setelah dari acara nangkring, aku akan meringkuk di Magelang untuk semalam. Paginya, mau jalan-jalan di Magelang dan ke Temanggung, kangen sama sambal bikinan istrinya mas Rofii. Setelah itu, baru balik Kudus.
Namun, setelah keluar dari Jogja, pikiranku berubah. Aku harus sampai Kudus malam ini juga.
Aku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 18.00 wib, dan aku sampai Magelang. Kemudian aku sholat, cari makan lesehan Lamongan yang ada di pinggir jalan, yang enak dan murah. Ciri-cirinya, yang enak banyak pembelinya, yang murah, banyak truk berjejer.Hehe...
Pukul 19.30 wib aku melanjutkan perjalanan ke Kudus. Ternyata banyak hambatan selama perjalanan pulang. Mata ini sudah mulai mengantuk, badan pun sudah mulai capek dan pegal.
Sekitar pukul 21.00 wib aku sudah hampir sampai Semarang. Aku putuskan berhenti dan istirahat sejenak, selama 30 menit. Aku beli air mineral yang dingin di salah satu minimarket. Dengan harapan agar dinginnya air mineral bisa merefreshkan badan dan pikiranku.
Tidak tahu kenapa, perjalanan pulang ini terasa lama banget. Sekitar pukul 21.30, aku isi bensin sekaligus curhat sama mas-mas Operator Pom Bensin. Bahwa aku ngantuk sekali dan ijin istirahat numpang tidur di Mushollanya.
Operator menyuruh saya menaruh sepeda motor di dalam garasi bersama dengan motor operator pom bensin yang lain agar aman. Kurang lebih pukul 23.00 wib aku pun tertidur pulas. Tak terasa sudah pukul 24.00 wib, aku harus segera bergegas pulang.
Pukul 24.00 wib itu, aku langsung melejit meninggalkan Semarang menuju Kudus. Selama perjalanan, badan sudah segar, tidak mengantuk lagi. Mata pun sudah awas. Whuss... whusss... satu persatu truk, mobil pribadi bahkan bus AKDP akhirnya terkalahkan.