3. Tulis dengan Singkat
Saat awal menulis saya berfikir, tidak mungkin saya bisa menulis satu halaman penuh. Memang! "Menulis itu tidak harus satu halaman penuh. Sedapat mungkin, buatlah tulisan yang ringkas, padat dan jelas," pesan teman saya. Ada istilah yang menyebutnya "KIS". KIS = Keep It Simple! Begitu kira-kira jawaban dari para senior di Kompasiana.
Menulis tidak harus banyak paragraf. Menulis bisa 2 paragraf, 3 paragraf, 4 paragraf atau bahkan cukup 5 paragraf. Di media berita online, tulisan rata-rata 3 sampai 5 paragraf. Dan itu yang menjadi daya tarik tersendiri. "Kenapa? Karena enteng bacanya!" (Sarap kali ya.. tanya-tanya sendiri, dijawab sendiri).
Dan yang pasti, pembaca-pun akan merasa bosan apabila tulisan dibuat berpanjang-panjang ria tanpa ada maksud didalamnya. Hal tersebut bisa saya maklumi, karena manusia cenderung memiliki sifat malas. Bahkan ada pembaca yang hanya membaca judulnya saja! Setelah itu Ctrl+W atau Close Window atau Tab Window
4. Tambahkan Data Pendukung
Kalau perlu, saya lengkapi dengan data pendukung. Misal penyajian data dalam gambar atau uraikan dengan poin-point penting lainnya. Orang dapat lebih mudah membaca gambar daripada tulisan yang tidak jelas alurnya.
Agaknya tepat ungkapan "sebuah gambar lebih berharga dari ribuan kata-kata". Wah perlu belajar sama Kampretos nih... Om, tolong ajari saya jepret gambar yang baik ya...
5. Edit Jika Selesai
Apabila saya sudah selesai menulis, langkah yang saya lakukan selanjutnya adalah mengedit (review) tulisan. Mulai dari judul sampai penutup. Saya baca berulang-ulang, apakah masih ada yang terlewat sehingga perlu ditambahkan. Atau kalau perlu dihilangkan!
Apakah masih ada bahasa yang kurang enak untuk dibaca? Apakah masih ada kesalahan ketik (istilah kerennya: typo)? Apa perlu ditambahkan kata-kata pemanis lagi?
Kalau memang masih perlu saya perjelas, saya tambahkan paragraf baru! Yang pada awalnya tulisan saya hanya 2 paragraf akan menjadi lebih dari 2 paragraf.