Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Awal Belajar Menulis

14 Desember 2014   13:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena tulisan sebelumnya yang berjudul "Karena Tulisan, Banyak Orang Sakit" sudah terlalu banyak, akhirnya harus saya hentikan seketika, khawatir akan menyebabkan semakin pusing bagi membacanya. Akhirnya uneg-uneg yang ada dipikiran pun saya tuliskan pada postingan lainnya.

Dalam menulis, saya melakukan beberapa hal supaya saya mudah untuk bisa menulis. Mengapa? Karena saya masih perlu banyak belajar dalam dunia tulis menulis ini. (Ini hanya sekedar catatan pribadi ya, tanpa maksud menabur garam ke lautan luas. Tak lain dan tak bukan adalah, agar saya bisa dengan mudah menemukannya di Kompasiana).

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Pinjam Pena milik pak Thamrin Dahlan | Maaf pak, asal comot tanpa ijin dulu | "][/caption]

1. Catat Ide

Saat ide muncul kapanpun dan dimanapun, SEGERA saya mencatatnya. Mengapa? Karena ide merupakan pondasi awal saya untuk mulai menulis. Saya TIDAK SELALU mencatat ide dikertas atau buku. Kadang saya catat di handphone, berupa sms yang saya simpan atau bahkan sms yang saya kirim ke nomor sendiri… hehe. Itu dulu saat handphone masih jadul, belum memiliki smartphone. Beda kalau sekarang sudah ber-smartphone ya pakai aplikasi note.

Saya khawatir, jika tidak saya catat akan hilang dengan sendirinya. Walaupun ide bisa datang dengan sendiri, atau ide juga bisa dicari. Seperti melihat keadaan sekitar, membaca atau "mendengarkan" akan dapat memunculkan ide-ide yang baru.

Oleh karena itu, handphone memang saya maknai dengan hand. Sekali lagi, benar-benar hand. Sehingga handphone lebih sering saya pegang. Bukan saku-phone, yang saya taruh didalam saku.

2. Ayo Menulis

Setelah mencatat ide, jikalau adalah waktu luang saya segerakan untuk menulis. Sekali lagi, itupun jika pikiran saya telah mendapatkan hidayah. wkwkwkw.

Mengapa segera menulis? Agar ide segar yang saya catat tadi tidak cepat layu. Tak lain dan tak bukan agar saya bisa segera memaparkan atau menuliskan "kelanjutan" ide tersebut.

Karena jika saya menunda-nunda menuliskan kelanjutan ide tersebut, sifat malas akan menghampiri. Sifat yang merupakan sifat asli saya. Sehingga ide hanya sebatas ide.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun