Â
Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan Program Pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada saat ini dilakukan secara mandiri oleh Mahasiswa di daerah domisili masing-masing.Â
Berbeda dengan tahun sebelumnya mahasiswa melakukan KKN dengan berkelompok. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan serta tidak adanya protokol kesehatan yang diterapkan.Â
Melalui kegiatan KKN "Back  To Village 3" atau KKN pulang kampung diharapkan mampu menjadi kemudahan pada tiap mahasiswa melaksanakan kegiatan tanpa terhambat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kali ini KKN BTV 3 Universitas Jember diselenggarakan selama 30 hari mulai tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2021 dengan didampingi oleh DPL yang mendampingi dan membimbing mahasiswa pada tiap kelompok.Â
Pendambingan dan pembimbingan dilakukan melalui persuli atau pertemuan seminggu sekali oleh DPL secara daring. Kelompok 14 dengan DPL dr. Yudha Nurdian M. Kes. pada domisili Kabupaten Bondowoso.Â
Peserta KKN bernama Masluha Dian Vega Amanda dengan mengambil tema "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19" Â dengan sasaran UMKM Julekah yang berada di Desa Gununganyar Kecamatan Tapen Bondowoso.Â
Julekah (Juragan Lele Berkah) sebagai bentuk bisnis keluarga yang belum lama dirintis tentunya memerlukan strategi pengembangan usahan untuk mencapai Target Market sebagai tujuan perusahaan.Â
Dimasa serba digitalisasi saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa menjalankan kegiatan pemasaran dilakukan pada media online. Dengan media online, jangkauan persebaran informasi akan cepat menyebar sehingga pada masa PPKM saat ini tidak menghambat menjalankan sebuah bisnis.Â
Langkah awal Masluha Dian Vega Amanda mendampingi kegiatan pemasaran UMKM Julekah ialah dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan peran Branding pada perusahaan. Luaran yang diperoleh ialah desain produk hasil rancangan pemilik usaha.
Â
Setelah suatu usaha memiliki branding, kegiatan selanjutnya yaitu mengembangkan melalui inovasi produk olahan dikarenakan penjualan hanya sebatas lele segar saja. UMKM Julekah memulai pengembangan bisnisnya dengan membuat Dendeng Lele yang dikemas dengan wujud Frozen Food dalam kotak persegi panjang microwave plastik kemasan 500 ml.
Dendeng Lele berupa Frozen food tersebut dalam kemasan seberat 200 gr dapat disimpan dalam beberapa minggu pada lemari pendingin. Dendeng dari hasil fillet lele yang telah berbumbu dapat langsung digoreng dengan api kecil.Â
Produk tersebut dapat menjadi pilihan variasi produk olahan lele. Inovasi produk selanjutnya meliputi lele bumbu yang diproduksi oleh usaha olahan produk makanan rumahan "Lele Bumbu Bang Bob" yang juga berkolaborasi dengan Usaha Julekah.
Seperti pada gambar, produk tersebut mengklaim bawasanya bumbu pada lele melimpah dan bebas dari lendir lele yang akan merusak citra bumbu tersendiri. Sejak adanya mitra bisnis dengan Usaha "Lele Bumbu Bang Bob" produk olahan lele mengalami peningkatan omzet penjualan sejak pertengahan agustus hingga saat ini.Â
Produk olahan lele bumbu yang semula melayani pemesanan area Bondowoso kota dengan rata-rata penjualan 10 kg/minggu menjadi 50kg/minggu dengan pesanan dari berbagai daerah.
Daerah distribusi lele bumbu berbagai kota meliputi Bondowoso, Besuki, Situbondo dan Malang. "Kunci dari suatu kegiatan pendistribusian produk adalah custumer service atau pelayanan terhadap pelanggan" ucap Niko Septiawan sebagai owner. Pelayanan yang baik akan menimpulkan suatu kepercayaan terhadap produk yang akan menjadikan produk sebagai langganan.Â
"Kami mengutamakan kualitas produk olahan dan menjaga kebersihan kolam budidaya lele sehingga kualitas akan terus terjaga" imbuh Niko Septiawan.Â
Hal tersebut menjadikan bukti jika PPKM saat ini tidak menjadi hambatan untuk menjalankan bisnis. Memanfaatkan era digital yang dapat mempermudah melakukan kegiatan promosi secara efektif untuk menjangkau area pemasaran yang lebih luas.
Saat suatu usaha telah memiliki branding, kegiatan promosi akan berjalan dengan efektif dikarenakan suatu kepercayaan konsumen tersebut dapat menjadi aset tersendiri pada kegiatan pemasaran.Â
Digital marketing dapat menjadi solusi strategi pemasaran pada masa pandemi saat ini. Program KKN BTV 3 yang telah dilakukan diharapkan dapat menjadi pionir pada bentuk usaha lain yang sedang ataupun akan berjalan. Doing Business during a pandemic? Why Not?!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H