Dingin menyelumuti buana ini
Desir dedaunan mengukir makna malam
Jeritan hati, bagai menggilas semua asa
Malam diterpa duka nan mendalam
Â
Bulan pun bersembunyi di balik awan
Tak mau kompromi
Jalan-jalan gelap memasang perangkap dosa
Mengusik, 'tuk mengobar angkara
Â
Malam berselimut malam
Hati nan resah, gundah berdesah riuh rendah
Takut menyulap kalbu
Dalam nista merajut gelapnya hati
Â
Malam dirundung gelap mencekam
Getir, mengiris sanubari sendiri
Oh..bintang gemintang nan jauh tak berkedip
Terangi mata jiwaku, dalam dekap-Mu
Menyibak abu gersang yang merayap jiwaku
Biaskan cahya-Mu dalam kalbuku
Â
Malam berjalan menyelam kelam
Mengukir tinta hitam di atas pualam
Membungkus  segala luka
Aku terpaksa menyiksa mata
Â
 --Pelaihari, 20 Desember 1991---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI