Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Edisi Kedua Berwisata ke Tahura Sultan Adam

30 Desember 2018   21:29 Diperbarui: 31 Desember 2018   09:05 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang pukul 12.00 WIT, setelah dari undangan resepsi perkawinan keluarga di kampung, penulis bersama keluarga besar pada Ahad, 30 Desember 2018, kembali berangkat menuju Taman Hutan Raya atau Tahura Sultan Adam di Mandiangin, Karang Intan, Banjar, Kalimantan Selatan. 

Penulis bersama isteri dan anak yang sulung dan bungsu naik mobil, sedangkan anak penulis yang tengah naik sepeda motor membonceng bibinya  dan adik sepupunya. Ada 3 (tiga) buah sepeda motor dan satu mobil yang berangkat bersama dengan keluarga masing-masing.

Sebelum ke Tahura Sultan Adam di Mandiangin, penulis menjemput adik ipar bersama anak, sehingga di dalam mobil penulis ada 6 (enam) penumpang. Seterusnya, penulis dan diiringi keluarga yang naik sepeda motor meluncur melewati kota Martapura dan Banjarbaru. 

Cuaca saat itu cukup panas, sedangkan kondisi lalu lintas sejak memasuki Martapura dan Banjarbaru cukup pada dan terjadi beberapa kali macet saat persimpangan dan lampu merah Sakumpul dan dekat mall yang berada dekat Simpang Empat Banjarbaru.

Selepas Simpang Empat Banjarbaru dan memasuki jalan menuju Mandiangin lancar dan lengang, sehingga penulis dapat mempercepat laju mobil untuk menyusul keluarga yang naik sepeda motor. 

Sekitar pukul 12.45 WIT, mobil kami sudah memasuki jalan yang menuju Tahura Sultan Adam, disusul oleh keluarga yang bersepda motor. Tidak lama kemudian, rombongan kami memasuki kawasan objek wisata alam Tahura Sultan Adam Mandiangin. Seusai membayar tiket masuk untuk semua anggota rombongan, termasun mobil dan sepeda motor, kami masuk menuju arah objek wisata Air Terjun Puteri.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Siang itu, sekitar pukul 13.15 WIT, terlihat lumayan banyak pengunjung objek wisata Tahura Sultan Adam. Banyak terlihat mobil dan sepeda motor yang terparkir di tempat parkir dan lahan kosong lainnya. Kondisi cuaca siang itu yang relatif cerah dan juga hari libur, sehingga pengunjung obejk wisata alam ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah. Kebanyakan pengunjung membawa keluarga besarnya, termasuk nenek atau kakek.

Segera setelah sampai di parkiran mobil, keluarga penulis yang ikut dengan penulis segera turun dan menuju pintu gerbang masuk menuju Air Terjun Puteri. Perlu tenaga yang cukup untuk menuju lokasi air terjun tersebut, karena letaknya sekitar 300 meter di atas bukit. 

Pengelola Tahura Sultan Adam Mandiangin, yaitu Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, sudah menyediakan jalan yang berupa tangga menuju lokasi air terjun. Kondisi tangga tersebut memang cukup licin, karena dibeberapa tempat cor semennya sudah terkelupas dan hanya tinggal tanah.

Dari bawah hingga sampai di lokasi Air Terjun Puteri Tahura Sultan Adam Mandiangin ini memerlukan sekitar 10 menit, sehingga cukup menguras tenaga untuk mencapai tujuan. 

Penulis untuk kedua kalinya dalam waktu yang tidak lama  kembali menaiki tangga untuk air terjun tersebut. Namun, pada kunjungan yang kali ini agak berbeda kondisi dengan sebelumnya, karena pada saat ini kondisi air terjun surut, berbeda dengan sebelumnya yang dalam dan deras.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Ada sekitar satu jam penulis dan keluarga berada di air terjun, karena kali ini isteri dan anak penulis serta anggota keluarga yang lainnya ikut mandi di air terjun tersebut. Pengunjung cukup banyak yang mandi untuk merasakan kesegaran air terjun alami yang turun dari ketinggian sekitar 10 meter. Pengunjung yang mandi kebanyakan dari anak-anak dan remaja, sedangkan orangtua dan orang dewasa lainnya hanya duduk dan mengawasi anaknya yang mandi tersebut.

Pada sekitar pukul 15.00 WIT, anggota rombongan kami yang mandi sudah selesai dan kami pun segera turun untuk pulang, karena cuaca sudah terlihat mendung dan hujan gerimis pun mulai turun membasahi tangga yang kami lalui. 

Sesampai di pintu masuk menuju air terjun hujan pun tambah deras, sehingga kami berteduh di teras 'rumah Banjar' yang ada di sekitar parkiran mobil. Hujan semakin deras dan cukup lama, ada sekitar 15 menit lebih.

Hujan sedikit reda, dan kesempatan ini penulis gunakan untuk mengambil mobil di parkiran yang berjarak sekitar 50 meter dari tempat kami berteduh. Berangsur-angsur hujan mulai reda, dan kesempatan ini kami gunakan untuk menuju warung guna mengisi perut yang lama tidak terisi. 

Sehabis makan dan hujan pun sudah tidak turun lagi, kami pun segera melanjutkan perjalanan untuk menuju ke rumah keluarga yang tidak jauh dari objek wisata  Sultan Adam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun