Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan Berkunjung ke Singapura (bagian 2)

15 Desember 2018   13:25 Diperbarui: 15 Desember 2018   13:30 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehabis dari objek wisata kepala singa yang menjadi ikon wisata Singapura, perjalanan dilanjutkan menuju ke sebuah rumah makan, karena kondisi kami sudah saat diisi dengan makan siang untuk menambah tenaga dalam menjalani kegiatan wisata di Singapura ini.

Waktu setempat menunjukkan pukul 13.00 pada Sabtu, 30 Juli 2016 yang lalu. Rombongan kepala sekolah SMP dan  pejabat Dinas Pendidikan Tanah Laut diarahkan oleh pemandu wisata menuju sebuah gedung yang di dalam ada tempat parkir mobil dan bus yang besar.

Kemudian, rombongan diarahkan ke lantai atas untuk menuju restoran yang ada di gedung tersebut.

Sesamapai di lantai atas, kami memasuki sebuah restoran yang cukup luas dan sudah banyak pengunjungnya untuk menyantap hidangan makan siang saat itu.

Sesuai dengan aturan di restoran tersebut sebagaimana diinformasikan oleh pemandu wisata dari Singapura, bahwa kami mengambil sendiri makanan yang disajikan oleh restoran, ala prasmanan. Pilihan menu makanannya sangat beragam, kebanyakannya menu makanan Tionghoa atau Mandarin, tetapi sudah dijamin halal oleh pihak berwenang Singapura.

Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju sebuah masjid terkanal di Singapura yang terletak di sebuah perkampungan orang Arab untuk menjalankan ibadah shalat Dhuhur. Sesampai di dekat masjid tersebut, kami turun dan berjalan kaki menuju masjid yang berada di belakang gedung bertingkat.

Sebelum memasuki masjid tertua di negara pulau tersebut, pengunjung dapat melihat beberapa gedung tua peninggalan kerajaan dulu yang menjadi monumen sejarah masyarakat Singapura, salah satunya istana kerajaan yang pernah menguasai Singapura tempo dulu, semasa masih bernama pulau Tumasik.

Selanjutnya, selepas shalat Dhuhur dan melihat-lihat objek wisata yang ada sekitar masjid tersebut, maka perjalanan dilanjutkan menuju ke sebuah tempat yang menurut informasi dari pemandu wisata kami,  duhulunya tempat tersebut merupakan pusat berkumpulnya saudagar atau pedagang dari Bugis, Indonesia. Sesampainya di tempat tersebut, ternyata merupakan pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara, ada pasar  dan juga mal.

dokpri
dokpri
Selepas dari tempat yang duhulunya banyak pedagang dari Bugis tersebut, dilanjutkan menuju objek wisata Universal Singapura, atau dikenal juga dengan patung singa jantan. Pengunjung wisatawan dari mancanegara sudah banyak berada di objek wisata yang satu ini. Selain ada patung singa jantannya, di objek wisata ini juga ada kareta  gantung, dan berbagai permainan lainnya.  Ada sekitar 1 jam lebih rombongan kami menikmati objek wisata kelas dunia yang selalu penuh dengan pengunjungnya, lalu kami memutuskan kembali ke bus yang parkirnya di bawah sebuah gedung untuk kembali ke pelabuhan Singapura.

Sebelum menuju pelabuhan penyeberangan kembali, oleh pemandu dibawa melihat ke suatu tempat yang dahulunya merupakan laut atau peraiaran, tetapi kini sudah direklamasi dan menjadi sebuah daratan yang ditumbuhi dengan tanaman hias yang sangat indah dipandang mata, luasnya puluhan hektar. Kami hanya mengelilingi tempat tersebut, karena tidak ada waktu untuk mampir di tempat tersebut, sehingga tidak banyak yang dapat kami ketahui dari dekat. Bus yang mengantarkan kami keliling Singapura melaju ke arah pelabuhan penyeberangan untuk mengantarkan kami kembali ke Batam malam itu.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun