Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan menjadikan proses pembelajaran akan lebih bermakna, Â karena dengan teknologi informasi seperti laptop dan LCD proyektor meningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Â Hal yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang dapat dilihat dengan jelas melalui laptop/komputer dan LCD proyektor, demikian pula dengan benda yang jauh dan tidak terjangkau, Â seperti planet dan tata surya dan sebagainya , akan terasa lebih dekat dan dapat dilihat secara detail.
Para guru sudah selayaknya merubah paradigma pembelajaran yang sederhana, apa adanya, dan semampunya, menjadi proses pembelajaran yang modern, bermakna, dan mengesankan. Perubahan ini tentunya dimulai dari diri guru itu sendiri, Â keinginan yang kuat untuk merubah proses pembelajaran menjadi lebih baik, agar siswanya dapat memperoleh pengetahuan lebih dalam dan luas lagi. Perubahan yang mendasar inilah yang menjadikan motivasi guru untuk memberikan yang terbaik bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang terancana, terukur, dan bermakna. Apabila telah ada niat dan kemauan yang keras untuk melakukan perubahan menjadi lebih positif dan lebih baik maka guru telah menjadikan dirinya sebagai agen perubahan yang sebenarnya.
Perbedaan zaman dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,  hendaknya menjadi pemicu dan pendorong guru untuk mengembangkan proses pembelajarannya menjadi lebih baik dan tidak terpaku pada pola pembelajaran yang lama yang bersifat monoton dan satu arah. Pandangan yang mengatakan bahwa guru adalah sumber informasi utama bagi siswa, sudah saatnya  dipikirkan kembali, karena dengan pandangan tersebut seolah-olah guru adalah orang yang serba tahu, sehingga tertutuplah sumber informasi lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H