Mohon tunggu...
Raseuki Maskurra
Raseuki Maskurra Mohon Tunggu... Penulis - WRITING OR UNKNOWN.

Content Writer, Moment Global Indonesia, Penggila hujan dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Slow Rock Bukan Jenis Musik

17 Februari 2021   08:33 Diperbarui: 17 Februari 2021   08:46 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Menurutmu slow rock menjadi bagian dari jenis musik? Salah!!

Slow Rock adalah nama coffee shop atau aku lebih senang menyebutnya dengan kedai kopi paling ketjeh di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), khususnya Kabupaten Sleman.

Lho? Kenapa? Kamu nda terima? Nih aku jelasin super detail ya.

Slow Rock Cafe (cek IG-nya @slowrock.yk) adalah cafe cozy yang bisa kamu temukan di pinggir jalan Kaliurang km 9,3 . Letaknya ada di bagian depan bangunan komplek Foodcourt Animalika. Seriously unique.

Nama lokasi induk dan nama cafenya sama-sama unik. Karena ownernya juga unik, ada tiga owner pemilik cafe. Ketiganya menyukai musik Classic Rock, dan dua diantara mereka adalah musisi jempolan di Yogyakarta.

Nah, keunikan lainnya adalah....

1. Nama minuman dalam menu, yang diambil dari nama-nama Band Rock Hits pada eranya. 70's, 80's.

2. Untuk yang doyan kopi espresso based (menggunakan mesin) ada Bijih kopi houseblend, yang rasanya ga akan asam di perutmu.

3. Sedangkan yang maniac kopi manual brew (tanpa mesin) seperti aku ini~ Bisa coba banyak varian been yang disediakan Slow Rock Cafe. Mulai dari varian Arabica Aceh Gayo yang tiada bandingnya, Flores, Bukit Menoreh dll, sampai varian Robusta (recommended adalah Tempur, dari Jepara) 

4. Untuk urusan harga, don't panik! Murah banget di banding kopi kekinian yang rasanya semena-mena. Di Slow Rock Cafe, kamu bisa menikmati segelas Hot Americano dengan harga di bawah Rp 15.000,-

5. Selain kopi, ada teh dan teh susu dengan beberapa varian rasa. Strawberry, Lemon, Original, Milk Vanilla, Milk Latte, Taro, Red Velvet and many more.

6. Mulai tergiur? Heheu. Aku tambahin ya. Disamping minuman, ada makanan ringan juga gaes (udah kayak nonton selebgram belum sih?) Indomie~~~~ dan beberapa makanan ringan lainnua menantimu

7. Nah.. makanan berat tersedia di foodcourt-nya Bu Meijing. Rawon, Soto yang harganya hanya Rp 12.0000 saja tapi kenyang pol, ada Siomay dan Batagor, Ayam geprek. Soal rasa didjamin.... mantul!

8. Terus nih ya? Tempat duduk sudah disesuaikan dengan ketentuan Pergub DIY. Nemenye juge Covid gengs.. meja dan kursimu akan selalu steril, karena setiap open, pergantian pemain (eh maksudnya costumer), dan closed semua area akan selalu dibersihkan dengan desinfektan. Ditambah lagi disediakan tempat untuk cuci tangan, dan hand satanizer (sanitizer maksudnyah~) untuk costumer.

9. Area tempat duduk ada beberapa, di bagian depan kedai ada beberapa meja dan kursi, di dekat bar juga ada (tapi biasanya aku yang duduk duluan), di pendopo (keren khaaan, ada pendoponyaa), dan di bagian depan foodcourt juga tersedia beberapa meja dan kursi (sepaketlah, ga mungkin meja doang)

10. Ini musti dicatat ya kamu-kamu sekalian. Open setiap hari mulai pukul 12 siang. Dine in sampai jam 9 malam, take away sampai jam 9.30 malam. Tutupnya jam 10 (selama Covid yang ku doakan segera usai).

11. Terakhir. Parkirnyaaaaa luassssssss.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun