"Saya kepingin memulai usaha, tapi saya belum punya modal. Modal yang saya butuhkan 10 juta rupiah," kata seorang peserta kepada trainer.
Trainer tidak memberi jawaban terkait pernyataan peserta itu, tapi kemudian menampilkan contoh dua orang wanita yang sukses menjadi pengusaha, dengan omset ratusan juta dan miliaran. Kedua wanita pengusaha sukses itu memulai bisnisnya hanya dengan modal Rp150 Ribu dan yang satunya bermodal Rp500 Ribu.
"Jadi ibu-ibu, mulailah dengan modal yang ada sekarang, gak usah nunggu modal cukup, karena modal memang tidak pernah cukup bagi kita. Kalau sekarang hanya ada 200 ribu, 300 ribu, 500 ribu atau 1 juta, maka mulailah bisnis ibu dengan modal yang ada itu," kata trainer memotivasi peserta.
Di penghujung sesi, ketika trainer kembali menanyakan, kapan peserta akan memulai membangun atau mengembangkan bisnisnya, serta merta mendapat jawaban serentak dari pengusaha; "besok." Ketika ditanya lagi, apakah perlu modal yang cukup sampai 10 juta? Serentak dijawab; "Tidak.., tapi cukup dengan modal yang ada sekarang,"
Dari kegiatan ini tentu semua pihak berharap, terutama Kepala Dinas PMD Tapanuli Selatan, M.Yusuf Nasution dan Ketua TP PKK Tapanuli Selatan, Hj.Syaufia Syahrul M.Pasaribu, bahwa kaum perempuan yang tergabung dalam TP PKK Kecamatan dan desa/kelurahan, dapat segera memberi contoh bagi masyarakat, mulai membangun usaha di desanya masing-masing.Â
Bila TP PKK bisa menunjukkan keberadaannya dalam sektor ekonomi produktif, maka keberhasilan itu diharapkan akan ditiru pula oleh masyarakat yang lain, dan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Semoga. (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H