Mohon tunggu...
Maskur Abdullah
Maskur Abdullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Trainer

Jurnalis dan trainer, tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Parfum Ditawarkan Jadi Ikon Sabang

2 Maret 2019   09:33 Diperbarui: 2 Maret 2019   10:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Razuardi Ibrahim, Plt.Kepala BPKS Sabang, bersama Plt.Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ketika Nova ambil bagian dalam seminar di Sabang, pekan lalu. (Foto/dokpri)

"Parfum akan menjadi barang oleh-oleh bergengsi bagi setiap tamu yang datang ke Sabang. Jadi gak usah mikir yang muluk-muluk, gak usah mikir yang besar-besar. Bila Sabang mau membangun mall parfum, saya percaya itu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan," kata pengusaha sukses ini.

Makmur menyebutkan, membangun mall parfum lebih masuk akal ketimbang mengimpor mobil, yang hanya bisa dinikmati sebagian orang. Mungkin nanti, ujarnya, akan ada pembatasan untuk besaran nilai barang (parfum) yang bisa menjadi barang 'tentengan' atau oleh-oleh sehingga bisa bebas bea bila dibawa keluar dari Sabang.

Ilustrasi (Foto Kompilasi/Ist)
Ilustrasi (Foto Kompilasi/Ist)
Bila parfum sudah menjadi 'magnet,' bagi pendatang, maka sektor lokal akan bisa ikut berkembang. Misalnya barang-barang kerajinan Aceh, kuliner dan sandang. Menurut Makmur, untuk membangun pusat penjualan parfum, tidak memerlukan modal yang besar. Apalagi bila bangunan (gedung) nya sudah tersedia.

BPKS Sediakan Gedung

Plt. Kepala BPKS Sabang, Razuardi Ibrahim, dalam diskusi dengan penulis pada Jumat malam (1/3/2019) di Banda Aceh, mengutarakan dukungannya atas ide Makmur Budiman, yang menyarankan untuk membangun mall parfum di Sabang.

"Sebagai ikon Sabang menurut saya ide itu cukup cemerlang.Parfum bisa menjadi produk ikon untuk oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke Sabang," kata Razuardi.

Bahkan Plt. Kepala BPKS ini menantang pengusaha yang ingin berinvestasi membuka mall parfum impor di Sabang, untuk segera merealisasikan ide tersebut. Kata Razuardi, BPKS memiliki bangunan (gedung) yang sekarang masih kosong atau belum difungisikan, dan gedung itu bisa digunakan sebagai pusat penjualan parfum eks luar negeri.

"BPKS punya gedung yang bisa dipakai. Silahkan datang ke kita, nanti kita fasilitasi bila benar ada investor yang ingin membuka mall parfum," lanjut alumni Fakultas Teknik Unsyiah ini.

Menurut mantan Kepala Bappeda Bireuen dan mantan Sekda Aceh Tamiang ini, bila nanti pusat penjualan parfum berdiri, maka sebaiknya pengusaha menggandeng para pengrajin di Sabang atau Aceh daratan.

Kata Razuardi, kemasan atau tas parfum bisa diaplikasikan dari barang kerajinan anyaman yang diproduksi pelaku IKM (industri kecil dan menengah). Selain itu, barang kerajinan seperti tas tangan, dompet, pakaian bermotip etnik dan beragam jenis produk kerajinan lainnya juga bisa dititip jual di pusat penjualan parfum tersebut.

"Maka nanti dengan sendirinya akan terjadi perputaran ekonomi yang sangat menguntungkan Aceh, khususnya di Sabang," kata Razuardi mengakhiri obrolannya. (***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun