Haji Asrama atau yang populer dengan sebutan "HAS", sebuah judul film yang kini sedang dalam proses penggarapan anak-anak Medan. Adalah Onny Kresnawan, sang sutradara sekaligus produser film ini, tokoh sentral dan sosok yang begitu bersemangat untuk menyelesaikan film bertema religi tersebut.
Jumat kemarin, 18 Mei 2018,  Onny Kresnawan mengatakan, film HAS lebih kepada inspirasi untuk membangkitkan semangat perfilman di  Sumatera Utara, yang sudah lama mati suri. Onny sangat ingin perfilman di Sumut bisa bangkit kembali seperti pada masa-masa tahun 1950 an hingga 1960 an.
 "Saya berharap film ini menjadi tonggak kebangkitan anak-anak muda di Sumatera Utara nantinya. Kita ingin semangat perfilman Sumatera Utara tahun 1950 dan 1960 an, bisa dibangkitkan kembali, bahkan harus menjadi lebih baik," kata Onny.
Menurutnya, film HAS ini merupakan film layar lebar dengan tema religi. Seluruh crew ingin seperti teman-teman mereka di Makassar yang sudah lebih dahulu memproduksi film religi. "Kita tidak ingin ketinggalan kereta," kata Onny Kresnawan, yang mantan jurnalis sebuah televisi nasional ini.
Bagi Onny, film bertemakan religi ini memang menjadi film garapan barunya. Selama lebih 10 tahun berkarya, Onny cukup aktif memproduksi film-film documenter. Bahkan ada film documenter  garapannya bersama Pinbis Medan yang ditayangkan sebuah televisi Swiss, yaitu film yang berkisah tentang kebangkitan para korban tsunami Aceh.
"Film HAS ini adalah salah satu dari beberapa film yang saya garap bersama teman-teman, di luar fim documenter," ujar Bang Onny, biasa teman-teman menyapanya.
Onny menyebutkan, film HAS sebuah kisah tentang dua karakter yang bertolak belakang, Mahmud dan Burhan, dalam perjalanan spiritual proses mencari Tuhan. Ada karakter perempuan yang turut menguatkan film ini, yakni Latifa Sari (Ladhiba Ayusa), Raya Kartika (Angelista Wulandari) dan pemeran lainnya.
"Dibalut muatan spiritual serta humanis yang khas, film HAS kami kemas dengan nuansa jenaka gaya Medan. Karna ini spiritual, tentu ada moralitas dan etika. Kami juga ingin menyampaikan pesan-pesan plural serta seni, budaya dan keindahan alam yang mungkin luput dari banyak orang," kata Onny Kresnawan.
Menurut Onny, pembuatan film ini mengambil tempat di Medan, Deliserdang dan Serdang Bedagai. Â