Mohon tunggu...
Sigit Kurniawan
Sigit Kurniawan Mohon Tunggu... perawat -

anak pertama dari dua bersaudara, jebolan DIII keperawatan. suami dari istri yang hebat. calon bapak. :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

tv sampah

19 September 2015   13:38 Diperbarui: 19 September 2015   13:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TV SAMPAH

 

 

Saya terinspirasi dari lagu captain jack yang berjudul “TV Sampah “, band indie asal jogja yang lirik serta lagunya bernafaskan tentang kritik didalam kehidupan sehari – hari. Salah satu lirik di dalam lagunya adalah  “Membusuklah di depan layar kaca dengan drama basi yang kau lihat stiap hari dan berita yang tak jelas Tentang hidup orang lain yang sama skali Bukan urusanmu”

 

Acara Tv sekarang apakah ada yang bermutu? Dari beberapa stasiun tv swasta, rata rata menayangkan hal yang sama cuma beda nama, beda bungkusnya saja. Dengan host yang sama, orang yang sama isi acara yang sama. Drama yang basi, karena setiap kali melihat tv pasti anda akan melihat orang yang sama, walaupun diganti ke chanel yang lain. Acara yang membahas kehidupan orang lain, mengorek – ngorek dapur orang lain tanpa terverifikasi kebenarannya, yang sebeneranya bukan urusan kita. Kalaupun kita tau oh.. dia bercerai gara – gara ada hubungan dengan si x, terus apa manfaatnya buat yang nonton?

 

Plesetan – plesetan, gurauan – gurauan yang sifatnya menilai orang dari fisik belaka sepertinya enak – enak saja dilontarkan. Padahal, hal – hal semacam itu sangat – sangat menghancurkan mental. Bagaimana mental yang dibangun anak – anak kecil ketika sedari kecil sudah diajarkan bahwa ketika fisikmu memiliki kekurangan kau tidak akan punya banyak teman, dikucilkan. Rendah diri dan takut ketika ingin mencoba sesuatu, banyak anak – anak sekarang yang bermental seperti itu.

 

Bagaimana mau membentuk mental yang kuat, mental yang tangguh, sementara tontonan setiap hari adalah hal – hal yang bodoh, hal yang sama sekali tidak berguna. Mempertontonkan kemiskinan, kekurangan orang lain, menjual kesedihan sebagai bahan mendongkrak rating. Sangat sedikit program – program di televise yang membangun, memberi pencerahan, harapan, bahwa kita kuat, bangsa ini kuat, memiliki generasi yang mau bergerak, tak mudah menyerah. Tidak hanya bisa berkata “sayang.. aku tak bisa hidup tanpamu..”, dan blaa blaa blaaa omongan pemuda jaman sekarang yang otaknya sudah diracuni dicuci tanpa mereka sadari.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun