Mohon tunggu...
Mas Kuncoro
Mas Kuncoro Mohon Tunggu... Guru - Profil Saya

Seorang Guru eSDe Yang Gemar Menulis di blog. Untuk mengikuti tulisan terbaru saya, silakan FOLLOW! Silakan tinggalkan komentar agar bisa saya kunjungi balik. Salam jabat erat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Seperti Apakah Lingkungan Belajar yang Membosankan Itu? Bapak dan Ibu Guru Perlu Mengetahuinya!

10 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 14 Januari 2024   21:30 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi lingkungan belajar yang membosankan (Sumber: Pexels.com @Yan Krukau)

MASKUNCORO - Ada kalanya, belajar itu terasa membosankan. Bukan hanya bagi siswa, termasuk juga guru. Menurut ibu dan bapak seperti apakah lingkungan belajar yang membosankan itu?

Lingkungan belajar yang membosankan menjadi kendala utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Sebuah kelas yang kurang interaktif, metode pengajaran yang monoton, dan kurangnya keterlibatan siswa dapat menghambat motivasi dan antusiasme belajar. 

Pentingnya menciptakan atmosfer pembelajaran yang menarik dan relevan tidak hanya bergantung pada peran guru, tetapi juga melibatkan perubahan dalam kurikulum, fasilitas fisik, dan dukungan sosial di lingkungan sekolah. 

Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang ciri-ciri lingkungan belajar yang membosankan dan upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih dinamis, memotivasi, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Lingkungan belajar yang membosankan dapat menciptakan tantangan besar bagi perkembangan siswa dan keinginan mereka untuk belajar. 

Beberapa ciri lingkungan belajar yang membosankan mungkin termasuk kurangnya interaksi siswa-guru yang bermakna, metode pengajaran yang monoton dan kurang menarik, serta kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. 

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan kurangnya motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran.

Guru yang kurang kreatif dan inovatif dalam pendekatan pengajaran mereka juga dapat berkontribusi pada lingkungan belajar yang membosankan.

Jika suasana kelas kurang interaktif dan hanya didominasi oleh metode pengajaran satu arah, siswa mungkin kehilangan minat dan antusiasme mereka terhadap pelajaran. 

Selain itu, kurangnya variasi dalam materi pembelajaran dan kurikulum yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa juga dapat menjadikan lingkungan belajar kurang menarik.

Fasilitas fisik yang tidak memadai, seperti ruang kelas yang kumuh, kurangnya peralatan pembelajaran yang memadai, dan lingkungan yang tidak ramah juga dapat menciptakan suasana belajar yang membosankan. 

Siswa yang tidak merasa nyaman atau terinspirasi oleh lingkungan sekitar mereka mungkin cenderung kehilangan fokus dan motivasi.

Selain itu, kurangnya dukungan sosial dan kolaborasi antar siswa juga dapat menjadikan lingkungan belajar membosankan. 

Keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, proyek kelompok, atau diskusi kelas dapat membantu menciptakan atmosfer yang lebih dinamis dan menyenangkan. 

Ketidakmampuan untuk mengintegrasikan teknologi modern dalam pembelajaran juga bisa menjadi penyebab lingkungan belajar yang membosankan, mengingat kebanyakan siswa saat ini terbiasa dengan teknologi dan menikmati penggunaannya dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi lingkungan belajar yang membosankan, adalah hal yang penting bagi pendidik dan stakeholder pendidikan untuk bekerja sama menciptakan metode pengajaran yang lebih inovatif dan menarik. 

Dukungan terhadap pengembangan keterampilan guru dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif, serta pembaruan kurikulum yang relevan, dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan belajar. 

Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, mendorong kolaborasi, dan menciptakan ruang fisik yang nyaman juga merupakan langkah-langkah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi. Semoga bermanfaat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun