Melibatkan observasi langsung serta evaluasi kinerja siswa di kelas. Ini dapat melibatkan tes, proyek, dan tugas yang membantu guru memahami tingkat pemahaman dan keterampilan peserta didik.
3. Wawancara dengan Peserta Didik
Berbicara langsung dengan peserta didik membantu mendapatkan pandangan mereka tentang kebutuhan dan harapan mereka. Wawancara ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang preferensi belajar dan lingkungan belajar yang optimal.
4. Kolaborasi dengan Orang Tua
Melibatkan orang tua dalam proses pemetaan kebutuhan peserta didik. Mereka memiliki wawasan yang berharga tentang anak-anak mereka dan dapat memberikan informasi tambahan tentang kebutuhan atau tantangan yang mungkin dihadapi peserta didik di rumah.
5. Analisis Data Pendidikan
Menganalisis data yang dikumpulkan dari tes standar, ulangan, dan evaluasi lainnya dapat memberikan gambaran lebih lanjut tentang tingkat pencapaian siswa dan area di mana mereka memerlukan dukungan tambahan.
6. Pemantauan Kemajuan
Terus memantau kemajuan peserta didik selama periode waktu tertentu membantu dalam mengidentifikasi perubahan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan guru untuk merespons secara dinamis terhadap perkembangan siswa.
7. Kolaborasi dengan Ahli Layanan Dukungan
Bekerja sama dengan ahli layanan dukungan seperti konselor sekolah atau spesialis pendidikan membantu dalam memahami kebutuhan khusus atau tantangan yang mungkin dihadapi peserta didik.
8. Penggunaan Alat Pemetaan