Mohon tunggu...
Mas Kuncoro
Mas Kuncoro Mohon Tunggu... Guru - Profil Saya

Seorang Guru eSDe Yang Gemar Menulis di blog. Untuk mengikuti tulisan terbaru saya, silakan FOLLOW! Silakan tinggalkan komentar agar bisa saya kunjungi balik. Salam jabat erat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Cara Membangun Demokrasi di Kalangan Pelajar Indonesia? Ini Ulasannya!

4 Januari 2024   19:15 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:27 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik.com @freepik

MASKUNCORO - Dalam kesempatan ini, mari bahas bersama-sama bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar indonesia. Apakah ini hal yang penting?

Dalam menghadapi kompleksitas dinamika sosial dan politik, membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia menjadi suatu keharusan yang mendesak. 

Pendidikan demokrasi yang terintegrasi dalam kurikulum, pembentukan organisasi mahasiswa, dan pemanfaatan teknologi adalah langkah-langkah kunci yang perlu diambil untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang merangsang partisipasi aktif, dialog terbuka, dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai demokrasi. 

Upaya ini tidak hanya merujuk pada aspek formal dalam pemilihan dan kelembagaan, tetapi juga mencakup pengembangan keterampilan sosial, kesadaran politik, dan nilai kepemimpinan demokratis. 

Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan mampu membentuk generasi pelajar yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran kewarganegaraan yang kuat dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.

Membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif, dialog terbuka, dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai demokrasi. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini:

1. Pendidikan Demokrasi

- Integrasikan pendidikan demokrasi dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pemahaman pelajar tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan kewarganegaraan.

- Adakan seminar, lokakarya, dan kegiatan edukatif lainnya untuk membahas isu-isu demokrasi, mengenalkan pelajar pada proses demokratis, dan merangsang minat mereka terhadap partisipasi aktif.

2. Organisasi Mahasiswa

- Dukung pembentukan organisasi mahasiswa di sekolah untuk memberikan platform bagi pelajar untuk berpartisipasi, berdiskusi, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

- Fasilitasi pemilihan ketua kelas, dewan siswa, atau badan perwakilan siswa (BPS) secara demokratis untuk memberikan pengalaman langsung dalam proses pemilihan.

3. Media Sosial dan Teknologi

- Manfaatkan media sosial dan teknologi untuk memfasilitasi dialog dan pertukaran ide di antara pelajar. Platform online dapat digunakan untuk menyelenggarakan pemilihan virtual, diskusi daring, dan kampanye.

4. Pelibatan Orang Tua

- Melibatkan orang tua dalam pendidikan demokrasi dengan mengadakan pertemuan, seminar, atau kelas yang melibatkan mereka dalam mendukung perkembangan demokratis anak-anak mereka.

- Mengajak orang tua untuk terlibat dalam kegiatan partisipatif di sekolah, seperti pemilihan umum atau acara diskusi.

5. Pengembangan Keterampilan Sosial

- Berfokus pada pengembangan keterampilan sosial, seperti mendengarkan, berbicara dengan hormat, dan bekerja sama, untuk membangun fondasi interaksi demokratis yang sehat di antara pelajar.

6. Forum Dialog dan Diskusi

- Sediakan ruang untuk forum dialog dan diskusi terbuka di sekolah, di mana pelajar dapat menyuarakan pendapat mereka, mendengarkan sudut pandang orang lain, dan mencari solusi bersama.

7. Penerapan Nilai Kepemimpinan Demokratis

- Ajarkan dan terapkan nilai-nilai kepemimpinan demokratis di antara pelajar, seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi kolektif dalam pengambilan keputusan.

8. Penanaman Kesadaran Politik

- Dorong pelajar untuk memahami isu-isu politik dan sosial, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan politik yang bersifat positif, seperti pemilihan umum pemimpin OSIS atau kegiatan pemuda.

9. Penguatan Kelembagaan

- Membangun dan memperkuat struktur kelembagaan di sekolah, seperti dewan siswa atau komite demokrasi, untuk memberikan landasan formal bagi partisipasi demokratis pelajar.

10. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan

- Lakukan evaluasi terus-menerus terhadap upaya membangun demokrasi di sekolah dan terapkan perubahan berdasarkan umpan balik dari pelajar, guru, dan orang tua.

- Bangun sistem pemantauan yang memungkinkan perbaikan berkelanjutan dalam implementasi demokrasi di lingkungan pendidikan.

Melalui pendekatan ini, diharapkan pelajar Indonesia dapat mengembangkan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip demokrasi, menghargai perbedaan, dan menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun